Sabtu 12 Feb 2022 14:49 WIB

Diskusi LP3ES Soal Peristiwa Wadas Mendapat Serangan Siber Mengerikan

Penyerang mengirim gambar pornografi, ujaran kebencian, bahkan ancaman.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ilham Tirta
Serangan siber (ilustrasi)
Foto: Digitaltrends.com
Serangan siber (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) mengadakan diskusi hukum secara virtual mengenai insiden dugaan kekerasan yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah pada Sabtu (12/2/2022). Webinar tersebut sempat mengalami serangan siber yang mengerikan pada saat awal dimulai.

Dalam pantauan Republika.co.id, LP3ES sudah membuka forum webinar via Zoom Meeting pada pukul 13.30 WIB. Webinar diawali ramah tamah para pembicara diskusi.

Namun beberapa menit kemudian terjadi serangan siber terhadap webinar tersebut. Bentuk serangan berupa Zoom Boombing atau serangan serta gangguan dari luar, yakni aktivitas membajak konferensi dengan mengirim gambar pornografi, ujaran kebencian, bahkan ancaman.

Republika.co.id sempat menyimak berbagai serangan berbahaya itu, di antaranya alat kelamin, foto swastika disertai jari tengah, dan foto serta video bernuansa SARA saat webinar mengalami serangan. Selain itu, kolom chat webinar LP3ES sempat dihantam kalimat-kalimat berbahasa Inggris, misalnya shit china people, niggers.

Baca juga : Akademisi Lintas Kampus Desak Polri Bertanggungjawab Atas Insiden di Desa Wadas

Salah satu pembicara, Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur lantas menyarankan panitia webinar mengusir akun-akun tidak jelas yang terlanjur masuk. "Dilock (dikunci) dulu dan remove semua," kata Isnur di kolom chat Webinar tersebut.

Para peserta Webinar sempat kaget dengan serangan ini. "Gila, diskusinya LP3ES saja dibom begini," ujar salah satu peserta webinar, Ichwan Prasetyo.

"Wah diserbu dinas pengganggu," timpal peserta webinar lain, Haris Retno.

Serangan Zoom Boombing berlangsung sekitar 10 menit. Selanjutnya, pihak penyelenggara Webinar mampu menjaga jalannya kegiatan secara lancar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement