REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) mengadakan diskusi hukum secara virtual mengenai insiden dugaan kekerasan yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah pada Sabtu (12/2/2022). Webinar tersebut sempat mengalami serangan siber yang mengerikan pada saat awal dimulai.
Dalam pantauan Republika.co.id, LP3ES sudah membuka forum webinar via Zoom Meeting pada pukul 13.30 WIB. Webinar diawali ramah tamah para pembicara diskusi.
Namun beberapa menit kemudian terjadi serangan siber terhadap webinar tersebut. Bentuk serangan berupa Zoom Boombing atau serangan serta gangguan dari luar, yakni aktivitas membajak konferensi dengan mengirim gambar pornografi, ujaran kebencian, bahkan ancaman.
Republika.co.id sempat menyimak berbagai serangan berbahaya itu, di antaranya alat kelamin, foto swastika disertai jari tengah, dan foto serta video bernuansa SARA saat webinar mengalami serangan. Selain itu, kolom chat webinar LP3ES sempat dihantam kalimat-kalimat berbahasa Inggris, misalnya shit china people, niggers.
Baca juga : Akademisi Lintas Kampus Desak Polri Bertanggungjawab Atas Insiden di Desa Wadas
Salah satu pembicara, Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur lantas menyarankan panitia webinar mengusir akun-akun tidak jelas yang terlanjur masuk. "Dilock (dikunci) dulu dan remove semua," kata Isnur di kolom chat Webinar tersebut.
Para peserta Webinar sempat kaget dengan serangan ini. "Gila, diskusinya LP3ES saja dibom begini," ujar salah satu peserta webinar, Ichwan Prasetyo.
"Wah diserbu dinas pengganggu," timpal peserta webinar lain, Haris Retno.
Serangan Zoom Boombing berlangsung sekitar 10 menit. Selanjutnya, pihak penyelenggara Webinar mampu menjaga jalannya kegiatan secara lancar.