REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mencatat dalam tiga hari terakhir ada penambahan rata-rata 100 kasus Covid-19 di daerah itu. Karena itu, masyarakat setempat diimbau untuk kembali memperketat protokol kesehatan.
"Dari data kami tercatat tanggal 7 Februari ada penambahan 81 kasus, kemudian tanggal 8 Februari 97 kasus, dan tanggal 9 Februari sebanyak 100 kasus," kata Kepala Dinkes Kota Pontianak, Sidiq Handanu di Pontianak, Sabtu.
Dia menjelaskan, penambahan kasus itu, baik didapat dari perjalanan dari luar maupun transmisi lokal. Bahkan sudah banyak temuan kasus dari kluster keluarga, kantor, tempat kerja dan komunitas.
• Pengumuman Lomba Menulis Retizen: Covid Naik Lagi, Bagaimana Nasib PTM?
Pada Sabtu ini, ada sebanyak delapan orang yang dirawat di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak. Yakni enam orang belum vaksin, dua orang baru divaksin satu kali.
"Bahkan ada anak-anak yang ditangani oleh dokter spesialis anak, kemudian dari temuan penyakit jantung, penyakit dalam dan ada juga temuan kasus bedah," ujarnya.
Sidiq menambahkan, untuk "positive rate" di Kota Pontianak sudah di atas lima persen atau sudah di atas standar WHO yaitu lima persen. Dalam kesempatan itu, Kepala Dinkes Kota Pontianak mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Yakni selalu menggunakan masker, rajin cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta tidak berkerumun.
Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit SSMA Kota Pontianak, dr Rifka menyatakan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 85 tempat tidur sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 varian omicron di kota itu. Dia menjelaskan, dari 85 tempat tidur itu, terdiri enam untuk ICU atau ruang perawatan intensif, dan sebanyak 79 tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19.
"Selain itu, kami juga menyiapkan stok oksigen, kemudian dokter spesialis penyakit dalam dan paru, spesialis jantung atau totalnya ada sebanyak 33 dokter spesialis yang dibantu oleh 226 perawat," ujarnya.