Sabtu 12 Feb 2022 22:29 WIB

Vladimir Putin dan Joe Biden akan Diskusikan Krisis Ukraina

Penasihat Keamanan AS sebut agresi Rusia ke Ukraina kemungkinan dimulai dari udara

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Presiden AS Joe Biden, kanan dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ilustrasi.
Foto: AP/Denis Balibouse/Pool Reuters
Presiden AS Joe Biden, kanan dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin diagendakan melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Sabtu (12/2/2022). Keduanya disebut bakal membahas tentang krisis Ukraina.

“Memang pihak AS meminta pembicaraan dengan Presiden Putin dan pembicaraan kedua presiden itu direncanakan berlangsung besok malam. Permintaan itu didahului dengan surat dari pihak AS,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada awak media pada Jumat (11/2/2022) malam waktu setempat dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Seorang pejabat senior pemerintah AS mengonfirmasi kabar tentang pembicaraan via telepon Biden dengan Putin. “Rusia mengusulkan panggilan pada Senin (14/2/2022). Kami mengusulkan balasan pada Sabtu dan mereka menerimanya,” ucapnya.

AS memang tengah memberi perhatian khusus pada krisis Rusia-Ukraina. Washington telah menyebut Rusia berencana menyerang negara tetangganya tersebut. Agresi bisa berlangsung kapan saja. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan agresi Rusia ke Ukraina kemungkinan dimulai dengan serangan udara dan rudal.

Washington telah meminta warganya yang berada di Ukraina untuk meninggalkan negara tersebut. Keluarga dari para diplomat AS yang berdinas di sana pun sudah diminta pulang. Beberapa negara mengikuti langkah AS dan meminta warganya segera keluar dari Ukraina.

Merespons peringatan itu, Rusia menilai AS menyebarkan histeria. “Histeria Gedung Putih lebih terbuka dari sebelumnya. Anglo-Saxon membutuhkan perang. Dengan semua konsekuensinya. Provokasi, disinformasi, dan ancaman adalah metode favorit mereka untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri,” tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova di Telegram.

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina sudah berlangsung sejak 2014 yakni ketika Moskow mencaplok Krimea. Desakan pembicaraan yang lebih cepat dilakukan karena Washington merinci laporan yang semakin jelas tentang kemungkinan serangan terhadap Kiev. Sebanyak dua panggilan antara Biden dan Putin terjadi pada Desember tidak menghasilkan terobosan.

Pembicaraan ini mengatur panggung untuk diplomasi antara para pembantu kedua pemimpin negara. Kedua pemimpin belum berbicara sejak itu dan diplomat dari kedua belah pihak telah berjuang untuk menemukan titik temu.

Menjelang pembicaraan dengan Putin, Biden berbicara tentang krisis dengan para pemimpin Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Polandia, Rumania, serta kepala NATO dan Uni Eropa. Ketika ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, Washington telah berusaha untuk memastikan bahwa sekutunya akan merespons secara serentak jika Moskow menyerang.

Pada sisi lain, pembicaraan empat arah di Berlin antara Rusia, Ukraina, Jerman, dan Prancis tidak menghasilkan kemajuan pada Kamis (10/2/2022). Menurut kantor berita Rusia TASS, Putin juga berencana untuk berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Sabtu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement