Ahad 13 Feb 2022 10:53 WIB

Polisi Masih Kejar Otak Pembunuhan TPU Ulujami

Kepolisian telah menangkap dua orang tersangka eksekutor pembunuhan Vicky Firlana.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan masih terus melakukan pengejaran terhadap dalang pembunuhan Vicky Firlana (22 tahun) yang ditemukan tewas di tempat pemakaman umum (TPU) Ulujami, Jakarta Selatan. (Foto: ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan masih terus melakukan pengejaran terhadap dalang pembunuhan Vicky Firlana (22 tahun) yang ditemukan tewas di tempat pemakaman umum (TPU) Ulujami, Jakarta Selatan. (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan telah mengantongi terduga pelaku otak pembunuhan Vicky Firlana (22 tahun) yang ditemukan tewas di tempat pemakaman umum (TPU) Ulujami, Jakarta Selatan. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan pengejaran terhadap dalang pembunuhan Vicky tersebut.

"Sementara otak pembunuhan ini sedang kita kejar. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa mengungkap," ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Yefta Ruben saat dikonfirmasi, Ahad (13/2/2022).

Baca Juga

Ruben mengatakan, tim di lapangan juga sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut serta melakukan pengembangan. Sejauh ini, kepolisian telah menangkap dua orang pelaku pembunuhan Vicky.

Keduanya berperan sebagai eksekutor yang menghabisi nyawa Vicky dengan imbalan sejumlah uang dari otak pembunuhan yang masih buron. Kedua terduga pelaku berinisial MYL yang berperan menusuk korban Vicky, berkali-kali hingga tewas.

Kemudian, pelaku dengan inisial DR bertugas sebagai perantara eksekutor dengan dalang pembunuhan juga memegangi dan mencekik korban pada saat eksekusi Vicky. Pelaku DR ditangkap di Srengseng, Jakarta Barat.

"Untuk interogasi awal dia adalah memegangi korban dan mencekik korban dan tergugat sebagai penghubung terhadap otak yang sampai saat ini masih dilakukan pengejaran," kata Ruben. 

Ruben mengatakan, motif kedua pelaku pembunuhan itu karena ekonomi. Keduanya dijanjikan sejumlah uang oleh dalang pembunuhan Vicky.

Berdasarkan pengakuan MYL, ia dijanjikan Rp 2 juta tetapi ia baru menerima Rp 500 ribu sebagai uang muka atau DP. Penyidik masih melakukan pendalaman terkait jumlah bayaran yang diterima keduanya sebagai pembunuh bayaran.

"Untuk sementara dari besarannya perlu pemeriksaan lebih lanjut. Nanti kita sampaikan secara lengkap ketika kita sudah menangkap otak pelakunya. karena butuh ketersesuaian daripada pengakuan untuk spesifiknya jumlah uang yang diberikan," tutur Ruben.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto menyampaikan, jajarannya telah menangkap dua pelaku pembunuhan di TPU Ulujami, Jakarta Selatan tersebut. Kedua pelaku berinisial MYL dan DR sudah ditangkap dan dilakukan interogasi.

Keduanya hanya menjalankan perintah untuk melakukan pembunuhan terhadap korban. "Yang kami tangkap saat ini adalah eksekutornya (MYL). Jadi dia orang yang menusuk terhadap korban," kata Budhi.

Dalam pengakuan awal, menurut Budhi, MYL mengaku menusuk korban dengan menggunakan sebuah gunting. Bahkan, gunting yang digunakan untuk menghabisi nyawa Vicky itu disediakan oleh seseorang yang memberikan perintah pembunuhan. Sedangkan, pelaku DR bertugas sebagai perantara eksekutor dengan dalang pembunuhan juga memegangi dan mencekik korban pada saat eksekusi Vicky. 

Sebuah video yang sempat viral di media sosial memperlihatkan penemuan jasad seorang pria di TPU Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Pria itu ditemukan sudah dalam keadaan tewas dengan penuh luka tusuk.

Saat ditemukan, jasad pria itu mengenakan kaus hitam, kemeja biru dongker dan celana panjang hitam. Jasad tergelatak di jalan setapak berada persis dekat kuburan. Ia diduga adalah warga Hanglekir 2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement