Ahad 13 Feb 2022 14:24 WIB

GPII: Masyarakat Desa Wadas Bukan Musuh atau Teroris

Eri mengingatkan pentingnya dialog guna menyelesaikan permasalahan di Desa Wadas.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bilal Ramadhan
Tim Komnas HAM mendengar keterangan warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah pada Sabtu (12/2).
Foto: Komnas HAM
Tim Komnas HAM mendengar keterangan warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah pada Sabtu (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Eri Roffi menyoroti konflik antara aparat gabungan TNI dan Polri dengan warga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. GPII menyayangkan ratusan petugas dengan senjata lengkap datang ke Desa Wadas mengejar warga hingga ke hutan dengan anjing pelacak.

"Dari video yang beredar tersebut, sejumlah warga ditangkap dan dipukuli oleh Polisi karena menolak pembangunan Proyek Bendungan Bener membutuhkan pasokan batuan andesit sebagai material konstruksi," kata Eri dalam keterangan pers, Sabtu (12/2/2022).

Baca Juga

Eri menyayangkan kebutuhan batu untuk proyek Bendungan ini diambil dari Desa Wadas karena dianggap merusak sumber mata air yang jadi penghidupan warga turun-temurun. Menurutnya, tindakan kepolisian dalam penindakan dan penanganan masyarakat tidak sesuai dengan konsep 'PRESISI' sebagaimana arahan Kapolri Sigit Prabowo.

"Itu masyarakat kecil bukan musuh atau teroris, penanganan terlalu berlebihan mengejar sampai ke hutan dengan anjing pelacak seperti penjahat. Mereka menyuarakan dan membela sumber kehidupannya," ujar Eri.