REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA — Wali Kota Salatiga, H Yuliyanto mengonfirmasi, tiga orang tenaga kesehatan (nakes) di Kota Salatiga, Jawa Tengah dinyatakan positif terpapar Covid-19 varian omikron. Ketiganya merupakan nakes di puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kota Salatiga.
“Dua orang nakes bertugas di rumah sakit dan seorang nakes bertugas di puskesmas, di wilayah Kota Salatiga,” kata Yulianto, di Salatiga, Sabtu (12/2).
Saat ini, jelasnya, penanganan telah diberikan kepada ketiga nakes yang positif terkonfirmasi omikron tersebut. Mereka telah menjalani treatment perawatan dan penanganan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga.
Berdasarkan penelusuran, ketiga nakes tersebut terpapar varian omikron dari penularan klaster keluarga dan semua kontak erat juga langsung dilakukan langkah-langkah tracing untuk mengetahui kondisinya.
Atas temuan nakes yang terkonfirmasi omikron ini, orang nomor satu di Kota Salatiga ini mengingatkan semua lapisan masyarakat Kota Salatiga untk waspada dan terus menjaga kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan.
Terutama saat beraktivitas di luar rumah maupun di lingkungan aktivitas masyarakat umum maupun di pusat keramaian. “Kami penting megingatakan, bahwa varian omikron telah terdeteksi di Kota Salatiga, maka masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan,” tegasnya.
Yuliyanto juga menyampaikan, saat ini ada tren penambahan pasien Covid-19 masih berlanjut di daerahya. Pada Jumat (11/2) kemarin tercatat ada 17 kasus baru sehingga total di Salatiga saat ini ada 108 kasus aktif Covid-19.
Menurutnya, penularan dan penyebaran Covid-19 ini harus dihentikan dengan kepatuhan serta kedidiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti selalu memakai masker, mengurangi mobilitas, rajin mencuci tangan dan jaga jarak atau menghindari kerumunan.
Upaya lain untuk mengendalikan penyebaran kasus Covid-19 di daerahya juga dilakukan melalui percepatan vaksinasi Covid-19 di masyarakat. Sampai dengan saat ini, cakupan vaksinasi di Kota Salatiga telah mencapai 143,5 persen, vaksinasi lansia 76,39 persen dan vaksinasi anak usia 6 hinggga 11 tahun telah mencapai 106,81 persen.