LBH Yogyakarta Sebut Warga Desa Wadas Masih Trauma

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq

Poster penolakan tambang batu terpasang di dinding rumah warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). Diketahui, pada Selasa (8//2/2022) kemaren 63 orang khususnya 56 warga Wadas ditangkap kepolisian. Para warga yang ditangkap adalah mereka yang bersikeras menolak lahannya dibebaskan untuk penambangan batu adesit. Luas tanah yang akan dibebaskan mencapai 124 hektar.Batu andesit yang ditambang dari Desa Wadas ini sedianya akan digunakan sebagai material untuk pembangunan Waduk Bener yang lokasinya masih berada di Kabupaten Purworejo.
Poster penolakan tambang batu terpasang di dinding rumah warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). Diketahui, pada Selasa (8//2/2022) kemaren 63 orang khususnya 56 warga Wadas ditangkap kepolisian. Para warga yang ditangkap adalah mereka yang bersikeras menolak lahannya dibebaskan untuk penambangan batu adesit. Luas tanah yang akan dibebaskan mencapai 124 hektar.Batu andesit yang ditambang dari Desa Wadas ini sedianya akan digunakan sebagai material untuk pembangunan Waduk Bener yang lokasinya masih berada di Kabupaten Purworejo. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Divisi Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Julian Duwi Prasetia mengatakan, hingga kini warga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, masih mengalami trauma.

Trauma itu dialami warga setelah adanya pengepungan oleh aparat gabungan TNI dan Polri dengan senjata lengkap di desa tersebut. Pengepungan tersebut terjadi setelah warga menolak penambangan batuan andesit untuk material konstruksi pembangunan Proyek Bendungan Bener.

"Kondisi hari ini tentu mereka masih mengalami trauma yang luar biasa pasca-pengepungan selama tiga hari, kemudian di hari keempat masih didatangi dan itu memberikan trauma yang sangat dalam," kata Julian kepada Republika.co.id, Ahad (13/2/2022).

Saat ini, pihaknya berupaya untuk memulihkan kondisi masyarakat Wades. Pasalnya, hingga saat ini masih ada warga yang belum berani kembali ke Wadas.

Bahkan, kata Julian, ada yang sampai tidak berani keluar rumah. Selain itu, ada masyarakat yang bersembunyi jika mendengar suara kendaraan karena masih mengalami trauma.

"Fokus kami selain mengumpulkan data-data, bagaimana (berupaya) untuk memulihkan masyarakat Wadas ke kondisi yang semula, merehabilitasi. Itu yang utama dan urgent bagi kami karena banyak juga orang yang belum balik ke Wadas karena masih takut," ujarnya.

Per Ahad (13/2/2022) ini, Julian menyebut, sudah tidak ada aparat di desa tersebut. "Terakhir, saya jam 04.00 WIB pagi (dini hari) sudah tidak (melihat) ada aparat," jelas Julian.

Ia menjelaskan, warga sendiri tidak menolak pembangunan proyek Bendungan Bener. Namun, warga menolak adanya penambangan material konstruksi bendungan tersebut di Desa Wadas.

Proyek bendungan itu membutuhkan pasokan batuan andesit sebagai material konstruksi. Namun, pemerintah mengambil kebutuhan material tersebut di Desa Wadas dengan melakukan penambangan batuan andesit.

Penolakan penambangan ini dilakukan mengingat dampak yang ditimbulkan, terutama terkait dengan dampak lingkungan. Termasuk dampak kebencanaan yang dapat terjadi atas penambangan yang dilakukan.

"Wadas itu masuk wilayah yang warna kuning atau memiliki risiko yang tinggi terhadap kebencanaan. Justru, harusnya diperkuat mitigasi kebencanaannya, bukan memperlemah, malah (penambangan) justru memperkuat potensi bencananya," tegas Julian.

Terkait


LBH Yogya Sebut Ada Dugaan Ancaman PKL yang Tetap Minta Tunda Relokasi

Pendorong Gerobak Malioboro Harapkan Pekerjaan di Tempat Relokasi

LBH Yogyakarta Harap Hasil Rekomendasi Relokasi PKL Keluar Besok

LBH Yogyakarta Minta Pemda Tinjau Ulang Rencana Relokasi PKL Malioboro

LPSK Siap Lindungi Saksi Pelemparan Molotov LBH Yogyakarta

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark