Senin 14 Feb 2022 00:50 WIB

Pengamat Duga Sindiran Puan Menyasar Ganjar

Sindiran itu membuat level kedewasaan berpolitik Puan dipertanyakan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fuji Pratiwi
Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio. Hendri menduga kekesalan yang dilontarkan Ketua DPR Puan Maharani dalam sebuah acara PDIP di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (9/2/2022) lalu mengarah ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Foto: ist
Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio. Hendri menduga kekesalan yang dilontarkan Ketua DPR Puan Maharani dalam sebuah acara PDIP di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (9/2/2022) lalu mengarah ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio, menduga kekesalan yang dilontarkan Ketua DPR Puan Maharani dalam sebuah acara PDIP di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (9/2/2022) lalu mengarah ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menurutnya tudingan yang ia sampaikan tersebbut seolah menepis anggapan publik yang menilai bahwa Ganjar tak diundang saat Puan berkunjung ke Jawa Tengah.

"Kalau sampai kemudian dia mengarahkan tudingan ini ke Mas Ganjar ya, artinya selama ini kan publik mengesankan kalau Puan datang ke Jawa Tengah misalnya kaya kemarin peresmian Pasar Legi itu Ganjar enggak dateng, 'oh itu ternyata bukan enggak diundang, Ganjarnya yang enggak menyambut, kita pikir enggak diundang', 'wah jangan-jangan memang Ganjar yang enggak menyambut', ini pinter juga Mbak Puan memainkan terminologi kata-kata," kata Hendri dalam sebuah diskusi daring, Ahad (13/2/2022).

Baca Juga

Hendri mengatakan pernyataan Puan tersebut bukan hanya protes dan keluh kesan, tetapi ada framing yang dibuat untuk memunculkan kesan bahwa anggapan publik bahwa selama ini Ganjar tak pernah diundang keliru. Ia juga  menduga ada unek-unek yang selama ini ditahan oleh Puan. 

"Kebetulan ada momen, ya sudah ia sampaikan saja bablas," ujar Hendri.

Menurutnya pernyataan Puan tersebut memiliki risiko tinggi. Sebab publik akhirnya mempertanyakan level kedewasaan berpolitik Puan. 

"Banyak yang mulai mempertanyakan level kedewasaan berpolitik Mbak Puan. Padahal kalau kita pernah berbincang dengan Puan Maharani, dia smart kok. Jadi sosok Puan Maharani ini bukan sosok kosong, jadi memang sosok yang ada isinya, dan isinya berkualitas," tuturnya. 

Hendri juga mengungkapkan, berdasarkan hasil survei terbaru Kedai Kopi, ada pergeseran kriteria calon presiden yang diinginkan oleh masyarakat. Di 2014 dan 2019 publik menginginkan kriteria pemimpin yang sederhana dan merakyat, sementara yang sekarang dibutuhkan adalah capres yang cerdas dan visioner. 

"Jadi drama-drama merakyat itu orang bosen. Mulailah muncul dengan hal-hal yang lebih menggambarkan bahwa Anda itu ada isinya," ucapnya.

Sebelumnya dalam rapat koordinasi tiga pilar PDIP di Manado, Sulawesi Utara, pada Rabu (9/2/2022) lalu, Puan menyampaikan curhatnya di hadapan kader PDIP. Puan mengaku heran ada gubernur yang tak menyambutnya ketika ia datang.

"Begitu saya datang enggak mau menyambut gitu loh. Saya jadi bingung. Kayak enggak semangat gitu. Padahal harusnya jadi kebangaan, ada kebangaan, saya juga bangga kok datang sebagai Ketua DPR ke mana-mana," kata Puan.

Ia tak mengungkap gubernur yang dimaksud. Puan membandingkan sikap gubernur tersebut dengan sikap kader-kader PDIP di Sulawesi Utara yang menyambutnya

"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya. Kenapa saya punya gubernur kok enggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," ujar Puan.

Baca juga : Pengamat Duga Ada Skenario Jegal Ganjar dan Anies di Pilpres

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement