Senin 14 Feb 2022 06:34 WIB

Pengamat Duga Ada Skenario Jegal Ganjar dan Anies di Pilpres

Ada kemungkinan calon presiden hanya akan diisi oleh ketum partai.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kiri), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan), minum kopi bersama di kafe JakBistro Balai Kota DKI Jakarta, usai menerima penghargaan dari Komisi Informasi Publik (KIP) kategori Badan Publik Pemerintah Provinsi Kualifikasi Informatif di Istana Wakil Presiden Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (5/11).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kiri), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan), minum kopi bersama di kafe JakBistro Balai Kota DKI Jakarta, usai menerima penghargaan dari Komisi Informasi Publik (KIP) kategori Badan Publik Pemerintah Provinsi Kualifikasi Informatif di Istana Wakil Presiden Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio menduga ada skenario partai politik (parpol) tak mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Hal tersebut dilakukan agar Gubernur Jakarta, Anies Baswedan tak bisa maju di Pilpres 2024.

"Saya justru mencurigai ada sebuah skenario yang tidak memajukan Ganjar Pranowo ke 2024 itu supaya Anies Baswedan enggak bisa maju di 2024, jadi artinya yang bisa mengalahkan Ganjar Pranowo itu kan cuma Anies Baswedan kalau dari hasil survei. Jadi kalau Mas Ganjar enggak dimajukan PDIP, buat apa parpol lain repot-repot memajukan Anies Baswedan," kata Hendri dalam diskusi daring, Ahad (13/2/2022).

Baca Juga

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan Pilpres 2024 diramaikan oleh ketua umum parpol. Sementara wakil capres akan diisi oleh tokoh masyarakat dan sejumlah para menteri.  "Sehingga nanti di dalam perhelatan Pilpres 2024 sangat mungkin yang hadir adalah para ketua umum parpol sebagai capres, yang jadi wakil presidennya adalah tokoh masyarakat, bisa dari ormas, bisa dari menteri-menteri itu, bisa saja Gus Yahya, atau Erick Thohir, Sandiaga Uno," ujarnya.

Dengan demikian, jika yang terjadi di pilpres nanti pertarungan antarketua umum parpol, Hendri melihat parpol akan lebih realistis dalam menghitung kemenangan. Sementara hal berbeda terjadi jika Ganjar dan Prabowo ikut dalam kontestasi pertarungan di Pilopres 2024.