Senin 14 Feb 2022 10:31 WIB

Vietnam akan Cabut Pembatasan Penerbangan Internasional

Vietnam akan cabut pembatasan penerbangan penumpang internasional mulai 15 Februari

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Maskapai berbiaya murah (Low Cost Carrier) airlines asal Vietnam, Vietjet Air
Foto: Istimewa
Maskapai berbiaya murah (Low Cost Carrier) airlines asal Vietnam, Vietjet Air

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Vietnam akan mencabut pembatasan penerbangan penumpang internasional mulai 15 Februari. Surat kabar Tuoi Tre yang dikelola pemerintah melaporkan pencabutan pembatasan itu bertujuan untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata yang menurun drastis akibat pandemi Covid-19.

“Vietnam akan mencabut pembatasan penerbangan internasional mulai 15 Februari. Frekuensi penerbangan akan dikembalikan ke tingkat pra-pandemi,” kata Wakil Direktur Administrasi Penerbangan Sipil Vietnam, Dinh Viet Son.

Baca Juga

Vietnam telah memberikan informasi kepada mitranya tentang kebijakan baru itu. Son mengatakan, sejauh ini hanya Cina yang belum setuju untuk melanjutkan penerbangan komersial dengan Vietnam.

Vietnam secara bertahap telah melanjutkan penerbangan internasional dengan 15 pasar mulai awal tahun ini. Vietnam mengurangi persyaratan karantina bagi penumpang, yaitu hanya tiga hari. Selain itu, penumpang internasional harus sudah menerima vaksinasi lengkap agar bisa masuk ke Vietnam.

Vietnam mencatat hampir 2,5 juta kasus Covid-19 dan sekitar 39 ribu kematian sejak pandemi dimulai.  Hampir 98 persen dari total populasi 98 juta orang telah menerima setidaknya dua dosis vaksin.

Vietnam memberlakukan kontrol perbatasan yang ketat pada awal pandemi untuk mencegah Covid-19. Negara tersebut berhasil menekan angka penularan Covid-19 melalui kebijakan penguncian yang ketat.

Namun penguncian ketat memberikan pukulan telah bagi sektor pariwisata Vietnam yang sedang berkembang. Sektor pariwisata menyumbang sekitar 10 persen dari produk domestik bruto.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ ۗذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗوَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ
Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar.

(QS. Al-Fath ayat 29)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement