Senin 14 Feb 2022 11:25 WIB

Swiss Adakan Referendum Rencana Bantuan untuk Media Lokal

Pemerintah Swiss berencana menyuntikkan sekitar 163 juta dolar AS untuk media lokal

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Bendera Swiss
Foto: AP
Bendera Swiss

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Surat kabar tradisional, terutama lokal, kesulitan mengimbangi persaingan akibat raksasa internet internasional telah masuk ke pasar. Swiss mencoba membantu agar media dalam negeri ini tetap bertahan.

Warga Swiss memberikan suara pada rencana pemerintah untuk menyuntikkan lebih dari 150 juta franc atau sekitar 163 juta dolar AS untuk media penyiaran dan cetak setiap tahun pada Ahad (13/2/2022). Dana tersebut mendukung pengiriman surat kabar pagi hari dan media dari dengan 70 juta franc atau hampir 76 juta dolar AS per tahun.

Para penentang rencana tersebut mengumpulkan cukup banyak tanda tangan dalam sebuah petisi untuk mengajukan masalah ini ke publik. Tindakan tersebut bagian dari bentuk demokrasi khusus Swiss yang memberi warga untuk memilih dengan hak suara langsung dalam pembuatan kebijakan beberapa kali dalam setahun.

Pihak penentang rencana mengatakan suntikan uang tunai akan membuang-buang uang pembayar pajak, menguntungkan rantai surat kabar besar, dan media yang menjalankannya dan melukai independensi jurnalistik. Kondisi ini membuat media lebih bergantung pada pemberian negara sehingga cenderung tidak mengkritik pejabat publik.

"Media yang disubsidi negara adalah media yang dikendalikan. Seperti pepatah: 'Jangan gigit tangan yang memberi Anda makan,'” tulis para penentang yang mendesak referendum.

Mereka mengatakan kelompok media cetak besar bersama-sama menghasilkan lebih dari 300 juta keuntungan pada 2020, bahkan selama krisis Covid-19. Banyak negara lain di Eropa dan sekitarnya menawarkan dukungan kepada surat kabar seperti melalui diskon biaya pos, keringanan pajak, dan tindakan lainnya.

Sedangkan pendukung insentif untuk media lokal menyatakan bahwa jurnalisme, terutama di daerah-daerah lokal yang tidak dilayani dengan baik oleh kelompok media besar, harus dianggap sebagai layanan publik. "Kelompok media berjuang untuk bertahan hidup. Pendapatan iklan untuk media cetak tidak berhenti menurun atau ditelan oleh raksasa seperti Facebook dan Google, dan langganan saja tidak cukup," tulis pihak Swiss Green yang mendukung tindakan tersebut.

Dana bantuan sebagian besar akan digunakan untuk subsidi atau keringanan pajak untuk distribusi media cetak, pelatihan untuk jurnalis, dan dukungan kantor berita di Swiss. Sebagian dari dana tersebut akan diterbitkan oleh asosiasi atau kelompok non-pemerintah seperti WWF yang berbasis di Swiss atau asosiasi mobil paling terkenal di negara itu.

Para pendukung bersikeras bahwa surat kabar di Swiss membutuhkan bantuan. Mereka mengatakan lebih dari 70 media telah menghilang sejak 2003. Pendapatan iklan di semua publikasi cetak anjlok 42 persen antara 2016-2020 di Swiss.

Ukuran subsidi media adalah salah satu dari empat masalah pada surat suara nasional pada Ahad. Isu lain mempertimbangkan rencana pemerintah untuk menghilangkan beberapa biaya warisan pada perusahaan dan pada dasarnya memberi keringanan pajak.

Masalah lainnya, membatasi iklan produk tembakau di daerah yang sering dikunjungi anak-anak. Isu terakhir membahas larangan penggunaan hewan dan manusia dalam pengujian, dengan beberapa pengecualian.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement