REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok perlawanan Palestina, Hamas pada Ahad (13/2/2022) mengutuk serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di wilayah pendudukan Yerusalem Timur. Juru bicara Hamas, Mohammad Hamada menyebut kekerasan itu sebagai agresi terang-terangan.
"Itu adalah agresi terang-terangan dan mereka (pemukim Israel) telah bermain api," ujar Hamada, dilansir Anadolu Agency, Senin (14/2/2022).
Beberapa warga Palestina terluka dalam serangan yang terjadi pada Sabtu (12/2/2022) malam. Ketika itu, pemukim Israel menyerang rumah-rumah Palestina di Sheikh Jarrah.
Hamas meminta seluruh warga Palestina untuk menggalang dukungan di Sheikh Jarrah. Hamas juga menyerukan kepada warga Palestina untuk menghadapi kekerasan pemukim Israel.
Warga Palestina di Sheikh Jarrah telah mengalami serangan berulang kali oleh pemukim Israel. Para pemukim Israel tinggal di rumah-rumah warga Palestina yang diambil secara paksa selama beberapa tahun terakhir.
Tahun lalu, ketegangan di lingkungan Sheikh Jarrah meningkat setelah pengadilan Israel memerintahkan pengusiran beberapa keluarga Palestina demi pemukim Israel. Ketegangan ini merupakan salah satu pemicu perang antara Israel dan kelompok bersenjata di Jalur Gaza pada Mei lalu.
Pada 1956, sebanyak 28 keluarga Palestina menetap di Sheikh Jarrah berdasarkan perjanjian dengan Yordania, yang memerintah Tepi Barat dan Yerusalem Timur, sebelum pendudukan Israel pada 1967. Asosiasi pemukiman Israel mengklaim bahwa, rumah-rumah itu dibangun di atas tanah yang dimiliki oleh orang-orang Yahudi sebelum 1948. Klaim ini ditolak keras oleh orang-orang Palestina.