REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di DKI Jakarta turun tipis, setelah Pemprov DKI Jakarta menambah tempat tidur. Menurut data Pemprov DKI Jakarta, hingga Ahad (13/2/2022), BOR di 140 RS rujukan kini terpakai 59 persen atau sekitar 3.964 dari total 6.697 tempat tidur.
Padahal, hingga Jumat (11/2/2022) lalu, keterisian tempat tidur DKI ada di angka 60 persen, atau terpakai sekitar 3.828. “Update keterisian tempat tidur itu terpasang 6.335,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, pekan lalu.
Serupa dengan BOR, kapasitas ICU di DKI juga mengalami penambahan. Kendati demikian, keterisian ICU tetap meninggi. Dari data yang sama pada Ahad kemarin, keterisian ICU ada 402 atau 46 persen dari total kapasitas 875. Jumlah kapasitas maupun keterisian itu naik dibanding Jumat sebelumnya, dengan kapasitas 864 dan terpakai 376 atau sekitar 44 persen.
Secara umum, penambahan keterisian tempat tidur dan ICU itu dikarenakan kasus DKI yang terus melambung. Hingga Ahad (13/2/2022) kemarin, kasus harian Covid-19 di DKI bertambah 10.172 orang. Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, jumlah itu setelah dilakukan tes pada 57.063 orang.
Total kasus akumulasi di DKI mencapai 1.063.208 orang. Dari kasus positif harian kemarin itu, bertambah kasus aktif mencapai 4.921, sehingga total kasus aktif DKI saat ini mencapai 73.502 orang. Tak hanya itu, Dwi juga mencatat jumlah kematian per hari yang melonjak di waktu yang sama, sekitar 43 orang.
Baca juga:
Polisi Selidiki Tragedi Ritual Tewaskan 11 Orang di Pantai Jember
Soal JHT, Anggota DPR: Masih Belum Puas Juga Membuat Buruh Susah.
Wali Kota Surabaya: Isolasi Terpusat Efektif Cegah Klaster Keluarga