REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nissan Motor Co Ltd mampu membalikkan performa bisnisnya ke jalur positif. Produsen otomotif Jepang ini berhasil mencetak laba bersih 201,3 miliar yen atau sekitar Rp 25,029 triliun (kurs Rp 12.434 per 100 yen) pada sembilan bulan (April-Desember) 2021, setelah dalam periode sama tahun sebelumnya menderita rugi bersih 367,7 miliar yen.
Meskipun kekurangan pasokan semikonduktor terus berdampak, kondisi pasar yang menguntungkan di Amerika Serikat ditambah peningkatan kualitas penjualan berkelanjutan menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam pendapatan bersih per unit model-model baru, kata Nissan dalam laporan keuangannya, dikutip Senin (14/2/2022).
Laba meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun berkat disiplin keuangan dan pengendalian biaya tetap yang ketat, jelasnya. Selama sembilan bulan pertama tahun fiskal 2021, pendapatan bersih konsolidasi mencapai 6,15 triliun yen, laba operasi konsolidasi 191,3 miliar yen, dan margin laba operasi adalah 3,1 persen.
Sementara pada kuartal ketiga tahun fiskal 2021, pendapatan bersih konsolidasi Nissan mencapai 2,21 triliun yen, laba usaha konsolidasi 52,2 miliar yen, dan margin laba usaha 2,4 persen. Laba bersih pada periode itu tercatat 32,7 miliar yen.
Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Nissan terus meningkatkan kinerjanya, dengan peningkatan signifikan baik pada laba usaha konsolidasi maupun laba bersih. Nissan mengatakan, perkiraan volume penjualan untuk seluruh tahun fiskal 2021 tetap tidak berubah pada 3,8 juta unit, kekurangan semikonduktor yang parah dan peningkatan infeksi Covid-19 karena penyebaran jenis Omicron mempengaruhi operasi pabrik.
Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Nissan telah merevisi prospek setahun penuhnya karena peningkatan kinerja lebih lanjut terkait peningkatan kualitas penjualan dan optimalisasi biaya, depresiasi yen yang berkelanjutan dan tinjauan dampak kenaikan harga bahan baku.
Nissan memperkirakan pendapatan bersih setahun penuh tahun buku 2021 mencapai 8,71 triliun yen, laba operasi 210 miliar yen, meningkat 30 miliar dari perkiraan sebelumnya. Laba bersih diharapkan sebesar 205 miliar yen, meningkat 25 miliar yen dari perkiraan sebelumnya.