Senin 14 Feb 2022 14:21 WIB

Panen Raya Perdana Padi Gogo 84 Hektare di Tulang Bawang Barat

Kelompok usaha Bakrie terus berinovasi di sektor ketahanan pangan.

Panen perdana padi gogo di lahan seluas 84 hektare di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, Sabtu (12/2/2022).
Foto: Dok PT HIM
Panen perdana padi gogo di lahan seluas 84 hektare di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, Sabtu (12/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TULANG BAWANG BARAT -- Bakti karya pada usia ke-80 tahun, Bakrie Group menggelar panen raya perdana 84 hektare padi gogo di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, Sabtu (12/2/2022), yang dikelola dengan manajemen modern oleh PT Huma Indah Mekar (HIM) di bawah naungan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Lahan perkebunan itu merupakan hasil inovasi mengkonversi lahan kering hingga bisa ditanam padi dan dipanen.

Panen perdana dihadiri Direktur PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, Adhika Andrayudha Bakrie dengan tamu Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad, serta Aburizal Bakrie alias Ical.

"Di usianya yang menginjak 80 tahun, kelompok usaha Bakrie berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi negeri. Inovasi demi inovasi terus kami lakukan, salah satunya dalam sektor ketahanan pangan dan gizi," kata Adhika Andrayudha Bakrie dalam siaran pers di Jakarta, Senin (14/2/2022).

Adhika menjelaskan, padi Gogo dipilih sebagai salah satu tanaman untuk mewujudkan program konsumsi pangan. Hal itu karena merupakan jenis padi yang dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan. Budidaya padi tersebut juga menjadi solusi dalam pemanfaatan eks lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah.

"Panen perdana yang merupakan proyek penelitian padi gogo milik PT HIM ini mampu menghasilkan sebanyak 5,3 ton hektare dengan lahan seluas 84 hektare," kata Adhika.

Bakrie Group berinovasi untuk memanfaatkan potensi lahan kering yang bisa dikonversi untuk digunakan menanam Padi Gogo. Padi Gogo sendiri umumnya dibudidayakan dalam skala kecil oleh petani di tegalan atau ladang dan umumnya varietas lokal dengan produktivitas terbatas dan kerentanan yang tinggi.

Dia menjelaskan, perseroan berharap dapat terus berinovasi dalam mengembangkan padi gogo untuk terus mendukung ketahanan pangan nasional, "Kami juga akan terus melakukan inovasi dengan membangun pabrik dari hulu ke hilir sebagai bentuk karya dari Bakrie Group untuk generasi mendatang serta sebagai komitmen kami dalam menghadirkan inovasi bagi negeri," jelas Adhika.

Menko Airlangga Hartarto mengapresiasi panen perdana padi gogo yang tentunya menggunakan sentuhan teknologi dan uji coba. "Padi gogo ini diharapkan dapat terus memberikan hasil yang positif dan dapat terus didorong, terutama di lumbung pangan yang airnya terbatas," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement