Senin 14 Feb 2022 15:16 WIB

Bye-Bye Ungu, Tren Warna Modest Fashion 2022: Kuning-Hijau Pistachio

Buttonscarves menyebut warna segar akan lebih ngetren pada 2022.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Koleksi hijab Buttonscarves X Disney turut mengadopsi tren warna modest fashion 2022.
Foto: Instagram / @buttonscarves
Koleksi hijab Buttonscarves X Disney turut mengadopsi tren warna modest fashion 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tren modest fashion juga selalu mengalami perubahan, termasuk dari segi warna. Menurut Linda Anggrea selaku direktur kreatif dari Buttonscarves dan Benang Jarum, tren warna bisa hampir sama ataupun berbeda dari tahun sebelumnya.

"Kalau tahun lalu itu lebih ke lilac (ungu), nah sekarang yang kurang populer di 2021 seperti kuning, akan sangat sering kita lihat juga warna hijau lebih ke pistachio," kata Linda dalam peluncuran "The Dream Park Series" dari Buttonscarves dan Benang Jarum, Senin (14/2/2022).

Baca Juga

Menurut Linda, 12 warna dasar tetap pilihan aman. Hanya saja, untuk tone warna, itulah yang bisa lebih menonjol dan jadi tren.

Untuk warna pink, misalnya, akan muncul tren tone tersendiri, bisa lebih gelap atau cenderung terang setiap tahunnya. Pada Expo Buttonscarves di Pondol Indah Mall 2, juga dihadirkan forum yang membahas tren warna ini ke depannya.

Buttonscarves juga menyesuaikan dengan panduan outfit dari brand internasional agar bisa selalu matching atau cocok dengan warna-warna yang dihadirkan. Kendati demikian, Linda menyebut, brand hijab tidak bisa terlalu mengikuti tren karena tetap harus konsisten dengan kenyamanan.

"Warna segar seperti oranye, hijau akan tren dan tekstur 3D, tapi kami mengutamakan kenyamanan karena bahan kami harus konsisten nyaman, pemakai hijab paham banget dengan tingkat kenyamanan, meski dicuci puluhan kali segala macam tetap stylish dan nyaman," kata Linda.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement