REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 ini bakal meniadakan pasar kaget yang kerap muncul ketika akhir pekan dan berpotensi menimbulkan kerumunan masyarakat. Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Bandung, Jawa Barat, Senin (14/2/2022), mengatakan, pasar sejenis itu seharusnya sudah tidak ada lagi selama PPKM Level 3 ini.
Adapun pasar kaget yang muncul pada akhir pekan lalu, salah satunya yakni di sekitaran Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Ahad (13/2). "Harusnya sudah tidak boleh ada pasar tumpah atau pasar kaget, harusnya tidak boleh. Kita akan sampaikan nanti, kan ini juga kepentingan bersama," katanya.
Ia mengatakan, pemkot bakal mengerahkan dinas terkait dan aparat kewilayahan untuk meniadakan pasar kaget yang dapat menjadi sumber penyebaran COVID-19 itu. "Teman-teman dinas terkait dan kewilayahan harusnya mengedukasi ya, tapi di beberapa tempat (pasar kaget) sudah tidak ada," katanya.
Saat ini, pertambahan kasus COVID-19 harian di Kota Bandung terus mengalami lonjakan. Sejauh ini tercatat ada sebanyak 4.984 kasus aktif di Kota Bandung, padahal pekan sebelumnya tercatat kasus aktif masih berada di angka sekitar 1.000 kasus.
Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker dalam berbagai aktivitas. Menurutnya penggunaan masker itu upaya yang paling minimal dalam mencegah COVID-19.
"Ya ini kan karena sifat Omicron juga, lebih mudah menyebar. Kita jangan panik, waspada harus," kata Yana.