Senin 14 Feb 2022 16:31 WIB

Masih Ada 28 Nakes Positif Covid-19 di Tasikmalaya

Faskes di Tasikmalaya ditutup ketika ada nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bilal Ramadhan
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum meninjau kesiapan RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19, Rabu (9/2/2022).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum meninjau kesiapan RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19, Rabu (9/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Puluhan tenaga kesehatan (nakes) di Kota Tasikmalaya terpapar Covid-19 sejak laju pandemi kembali meningkat pada Januari 2022. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, setidaknya terdapat 52 nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 sejak Januari. Sebanyak 28 orang di antaranya masih menjalani isolasi.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Titie Purwaningsari, mengatakan, nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 sejak Januari 2022 memang cukup banyak. Namun, menurut dia, terkonfirmasinya nakes tak membuat layanan kesehatan di Kota Tasikmalaya berhenti.

Baca Juga

"Sampai saat ini layanan kesehatan di Kota Tasikmalaya masih berjalan normal. Yang harus isolasi itu hanya nakes yang positif dan kontak erat. Namun ada yang menggantikan," kata dia, saat dikonfirmasi Republika, Senin (14/2/2022).

Ia mengakui, memang ada beberalah fasilitas kesehatan (faskes) yang ditutup sementara. Namun, penutupan fasilitas kesehatan itu tak serta merta membuat pelayanan kesehatan berhenti.

Menurut Titie, faskes ditutup ketika ada nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk dilakukan disinfeksi agar virus di tempat itu bisa hilang. Sementara layanan kesehanan melalui telemedicine dan layanan ke rumah-rumah warga masih tetap berjalan.

"Jadi faskes ditutup beberapa saat itu bukan karena tidak ada nakes, tapi untuk sterilisasi," kata dia.

Titie menyebutkan, nakes yang terkonfirmasi bukan hanya berasal dari rumah sakit. Sebagian juga ada yang berasal dari puskesmas. Kendati demikian, ia belum bisa memastikan sumber penularan virus itu kepada nakes, berasal dari pasien atau bukan. Sebab, pada dasarnya nakes juga memiliki aktivitas pribadi seperti selayaknya makhluk sosial.

"Yang penting, ketika nakes terkonfirmasi, penanganannya tetap sesuai tata laksana. Sebelum bekerja kembali, kami juga akan melakukan pemeriksaan berulang untuk memastikan benar-benar negatif," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement