Senin 14 Feb 2022 17:31 WIB

Rata-Rata BOR Covid-19 di Luar Jawa Bali di Bawah 20 Persen

Ada beberapa provinsi di luar Jawa Bali yang tingkat BORnya lebih dari 20 persen.

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
Pasien Covid-19 berada di dalam bis sebelum memasuki Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (10/1). Jumlah pasien terkonfirmasi positif covid-19 di RSDC Wisma Atlet sebanyak 1.978 orang atau bertambah 140 orang dari sebelumnya 1.838 orang, sementara menurut Juru Biara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, bed occupancy rate (BOR) mencapai 53,82 persen di tower 5 dan 6 RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pasien Covid-19 berada di dalam bis sebelum memasuki Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (10/1). Jumlah pasien terkonfirmasi positif covid-19 di RSDC Wisma Atlet sebanyak 1.978 orang atau bertambah 140 orang dari sebelumnya 1.838 orang, sementara menurut Juru Biara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, bed occupancy rate (BOR) mencapai 53,82 persen di tower 5 dan 6 RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Koordinator PPKM Luar Jawa Bali mengatakan angka keterisian tempat tidur (BOR) Covid-19 di rumah sakit maupun isolasi terpusat provinsi di luar Jawa Bali saat ini rata-rata masih di bawah 20 persen. Jumlah ini masih di bawah angka BOR Covid-19 nasional yakni sebesar 30,52 persen.

"Untuk BOR seluruh provinsi luar Jawa Bali itu kurang dari 20 persen," ujar Airlangga dalam konferensi pers usai rapat terbatas tentang PPKM, Senin (14/2).

Baca Juga

Namun,  demikian, Airlangga mengungkap ada beberapa provinsi di luar Jawa Bali yang tingkat BORnya lebih dari 20 persen. Antara lain Sumatera Selatan 30 persen, Papua Barat 25 persen, Kalimantan Selatan 23 persen, Sulawesi Utara 23 persen dan Bengkulu 21 persen.

Airlangga mengatakan, angka perawatan Covid-19 pada periode kenaikan kasus kali ini lebih rendah dibandingkan pada periode kasus varian Delta pada 2021 lalu.

Ia mengungkap saat ini, kasus harian dan perawatan rumah sakit mengalami peningkatan di 10 provinsi. Namun, dari 15 kab kota di luar Jawa bali, meskipun kasus masih lebih tinggi saat varian Delta, angka perawatan rumah relatif lebih rendah atau pada situasi yang lebih terkendali.

Untuk di NTB, misalnya, saat ini kasus hariannya sudah melampaui saat varian Delta yaitu 549 kasus. Namun, angka  rumah sakitnya masih lebih rendah yaitu 273. "Saat Delta kemarin, rumah sakitnya bisa mencapai 820, demikian pula di Papua yang kasusnya sudah 615, namun di rumah sakitnya masih 119, pada saat Delta yang lalu bisa mencapai 618,' katanya.

Sedangkan untuk isolasi terpusat di luar Jawa Bali juga saat ini masih terkendali di level 2,88 persen. Kendati demikian, ia meminta pemerintah daerah menyiapkan penambahan jumlah dua sampai tiga kali.

"Dalam beberapa rapat beberapa waktu yang lalu, yaitu dibandingkan lonjakan Delta yaitu antara 69.000 sampai 91.000 tempat tidur sebagai langkah mitigasi di luar Jawa-Bali," katanya.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement