REPUBLIKA.CO.ID, Cuplikan pernyataan eks Kapolres Purworjo AKBP Rizal Marito yang viral setelah menyebut zikir Hasbunallah wani'mal wakil biasa digunakan untuk perang menuai komentar tajam dari netizen. Tak sedikit yang bertanya-tanya mengapa bisa zikir itu dipakai untuk berperang.
"Kok bisa dengan Dzikir حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ dianggap mengajak perang?" tulis salah satu netizen dengan akun @UllBima86.
Warganet lain ada yang membalas dengan menyebut zikir itu sebagai bentuk mengingat Allah. Karena dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Netizen lain juga menimpali dengan mengatakan bahwa dzikir memasrahkan diri kepada Yang Maha Kuasa karena tidak berdaya.
"Justru itu dzikir memasrahkan diri kpd yg Maha kuasa krn tdk berdaya menghadapi kalian yg bersenjata lengkap dan bertameng dada. Naha di sebut dzikir ngajak perang sugan pulisi weureu eta mah."
Sebelumnya eks Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito menyebut, zikir hasbunallah wani'mal wakil biasanya digunakan untuk perang. "Jadi gini awalnya begitu kita datang, mereka tiba-tiba melakukan zikir hasbunallah wani'mal wakil. Cukup Allah saja ... ini biasanya digunakan untuk melaksanakan perang. Artinya, mereka sudah mendesain tempat itu sudah mempersiapkan tempat itu untuk perang," kata Rizal dikutip Republika di Jakarta, Senin (14/2/2022).
Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis menjelaskan, doa dan zikir hasbunallah wani'mal wakil yang artinya cukuplah Allah sebagai penolong kami, tidak ada kaitannya dengan perang. Dia merasa perlu meruluskan pernyataan yang mengaitkan zikir tersebut sebagai tanda masyarakat siap berperang.
"Itu bukan zikir melawan kezhaliman apalagi bersiap perang," kata Cholil saat dikonfirmasi Republika.co.id, di Jakarta, Senin (14/2/2022).
Dia menjelaskan, zikir itu biasanya diucapkan masyarakat untuk berpasrah diri meminta pertolongan kepada Sang Pencipta. Zikir itu juga menjadi senjata kala Rasulullah sedang terdesak oleh musuh.