Senin 14 Feb 2022 19:42 WIB

Bimbel Membaca Alquran Bersama Rumah Zakat Kembali Dibuka

Para lansia mengikuti pembelajaran Alquran dengan metode Ummi

Bimbingan belajar membaca Alquran dari nol kelompok ibu-ibu di Desa Berdaya Dukuh, Kota Salatiga, Jawa Tengah kembali bergulir. Pada Jumat (29/1) yang lalu merupakan pertemuan ke-2 setelah pandemi.
Foto: istimewa
Bimbingan belajar membaca Alquran dari nol kelompok ibu-ibu di Desa Berdaya Dukuh, Kota Salatiga, Jawa Tengah kembali bergulir. Pada Jumat (29/1) yang lalu merupakan pertemuan ke-2 setelah pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Bimbingan belajar membaca Alquran dari nol kelompok ibu-ibu di Desa Berdaya Dukuh, Kota Salatiga, Jawa Tengah kembali bergulir. Pada Jumat (29/1) yang lalu merupakan pertemuan ke-2 setelah pandemi.

Para  lansia  mengikuti pembelajaran Alquran dengan metode Ummi di rumah Relawan Rumah Zakat, Dwi Pujiyanto di Jalan Sumantri Raya No. 14 Salatiga. Dwi Pujiyanto, selaku Relawan Rumah Zakat sekaligus sebagai salah satu pengampu mengatakan bahwa kegiatan keagamaan di RW 09 sudah mulai diperbolehkan.

Baca Juga

Namun ia menambahkan kegiatan harus tetap memperhatikan protokol kesehatan. Para peserta juga menyambut baik kebijakan pengurus RW yang membolehkan kegiatan ini bergulir kembali. "Awal tahun 2022, di wilayah RW 09 sudah memperbolehkan kembalipertemuan kegiatan keagamaan secara luring. Ibu-ibu menyambutnya sangat antusias. Tidak bisa dipungkiri dalam waktu yang sangat lama kegiatan tidak bisa dilaksanakan karena kebijakan masa pandemi Covid-19. Sekarang bisa mengaji lagi. Ibu-ibu sangat senang," kata Dwi Pujiyanto.

Sri Mekar (67), salah satu peserta bimbingan belajar membaca Alquran Rumah Zakat mengaku senang. Menurutnya, belajar membaca Alquran itu akan efektif apabila bertemu langsung. Sehingga ketika ada bacaan yang kurang tepat bisa diberikan contoh cara membaca yang benar.

Pertemuan secara offline juga sebagai sarana silaturrahim dan ajang untuk memotivasi satu dengan yang lainnya. "Alhamdulillah, senang sekali bisa mengaji lagi secara offline, bertatap muka. Kalau belajar membaca sendiri di rumah takut salah dan tidak ada yang membetulkan. Kalau bersama-sama kan bisa baca simakdan untuk silaturrahim. Paling efektif itu kalau belajar membaca Alquran ya ketemu langsung dengan gurunya," kata Sri Mekar.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement