REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para ahli medis Inggris pada bulan lalu menolak klaim yang menyebut telah ditemukannya varian Covid-19 baru yang merupakan kombinasi dari strain Omicron dan Delta yang menyebar cepat. Namun kali ini Inggris mengakui keberadaannya dan menganggapnya sebagai ancaman.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Sabtu (12/2/2022), pejabat kesehatan Inggris kini mengungkapkan Deltacron secara resmi dipantau sebagai ancaman. Dilansir laman News.co.uk, Senin (14/2/2022), varian Deltacron telah terbukti lebih menular daripada bentuk aslinya.
Meski begitu, belum jelas seberapa menular atau meluasnya jenis baru ini, mengingat kasus yang dilaporkan rendah. Para ilmuwan meyakini varian baru berevolusi pada pasien yang terkena virus varian Omicron dan Delta pada saat yang sama.
Perkembangan terjadi beberapa pekan setelah laporan awal varian Deltacron diberhentikan, tepatnya setelah seorang dokter di Siprus melaporkan telah mendeteksinya. Kasus virus Covid-19 di Inggris yang dikonfirmasi turun 29 persen dalam sepekan terakhir dan turun 76 persen sejak puncaknya pada awal tahun.
Sementara AS telah memperlihatkan penurunan yang lebih besar dalam kasus baru, dengan total turun 46 persen dalam seminggu terakhir dan turun 86 persen sejak mencapai 1,1 juta per hari pada pertengahan Januari kemarin.
Kendati demikian, fragmen strain yang tidak seperti varian covid yang diketahui, juga telah ditemukan di sistem saluran pembuangan New York City, AS.