Senin 14 Feb 2022 22:16 WIB

Keterisian Tempat Tidur di RSUD Mataram Baru 33,6 Persen

Jumlah pasien Covid-19 yang saat ini dirawat sebanyak 40 orang.

Red: Friska Yolandha
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan, keterisian tempat tidur atau BOR (bed occupancy rate) di ruang isolasi pasien COVID-19, baru mencapai sekitar 33,6 persen.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan, keterisian tempat tidur atau BOR (bed occupancy rate) di ruang isolasi pasien COVID-19, baru mencapai sekitar 33,6 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan, keterisian tempat tidur atau BOR (bed occupancy rate) di ruang isolasi pasien COVID-19, baru mencapai sekitar 33,6 persen. Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Mataram dr Ni Ketut Eka Nuryahati mengatakan, sementara jumlah pasien COVID-19 yang dirawat saat ini sebanyak 40 orang.

"Ruang inti isolasi ada 22 tempat tidur, ruang tambahan untuk antisipasi lonjakan kasus sudah kita buka dengan kapasitas 60-80 tempat tidur. Jumlahnya, masih bisa kita tambah sesuai kebutuhan," katanya, Senin (14/2/2022).

Baca Juga

Dengan demikian, Eka menilai, BOR termasuk kebutuhan oksigen di RSUD Kota Mataram untuk pasien COVID-19 masih aman. "Begitu juga untuk tenaga kesehatan (nakes), Insya Allah aman. Nakes kami hanya ada lima yang isolasi mandiri," katanya.

Hal senada juga disampaikan Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang, mengatakan, kapasitas BOR baik di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat maupun di RSUD Kota Mataram masih memungkinkan, begitu juga dengan ketersediaan oksigen.