Selasa 15 Feb 2022 02:00 WIB

PM Malaysia: Tidak Ada Pembatasan Bazar Ramadhan

PM Malaysia menyatakan tak ada pembatasan Bazar Ramadhan tahun ini.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
 Foto selebaran yang disediakan oleh Kantor Perdana Menteri menunjukkan Perdana Menteri baru Malaysia Ismail Sabri Yaakob  berbicara di kantornya di Putrajaya, Malaysia, 27 Agustus 2021. Ismail memperkenalkan kabinet barunya pada 27 Agustus.
Foto: EPA-EFE/PRIME MENTER OFFICE MALAYSIA
Foto selebaran yang disediakan oleh Kantor Perdana Menteri menunjukkan Perdana Menteri baru Malaysia Ismail Sabri Yaakob berbicara di kantornya di Putrajaya, Malaysia, 27 Agustus 2021. Ismail memperkenalkan kabinet barunya pada 27 Agustus.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob mengatakan, tidak akan ada pembatasan yang dikenakan pada kegiatan ekonomi tahun ini, termasuk bazar Ramadhan.

 "Kami tidak akan menutup bisnis. Saya telah menyebutkan sebelumnya bahwa perayaan Raya, bulan puasa, bazar Ramadhan, dan pasar malam akan berjalan seperti biasa," kata dia dilansir dari laman Straits Times pada Senin (14/2).

 

Ismail mengatakan bahwa prosedur operasi standar yang lebih disempurnakan, akan ditetapkan untuk bazar Ramadhan. Ini akan diumumkan di lain waktu. 

 

Sebelumnya, media memberitakan terkait pedagang bazar Ramadhan yang khawatir tidak bisa beroperasi. Hal ini mengingat lonjakan kasus Covid-19 menyusul merebaknya varian Omicron selama satu bulan terakhir.

 

Sebanyak 22.802 infeksi baru Covid-19 tercatat pada Sabtu (12/2). Untuk itu total kumulatif menjadi lebih dari tiga juta.

 

Pekan lalu, menteri Wilayah Federal Shahidan Kassim mengatakan, bazar Ramadhan akan diizinkan beroperasi seperti biasa di wilayah itu tahun ini, dengan penegakan pembatasan yang ada.

 

Pada 2020, bazar Ramadhan tidak diizinkan secara nasional. Sedangkan tahun lalu, bazar hanya dilarang di area perintah kontrol pergerakan yang ditingkatkan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement