Selasa 15 Feb 2022 01:00 WIB

Rasakan Gejala Mirip Flu, Kapan Harus Tes Covid-19?

Dokter sarankan untuk melakukan tes Covid-19 di saat yang tepat.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nora Azizah
Dokter sarankan untuk melakukan tes Covid-19 di saat yang tepat.
Foto: Pixabay
Dokter sarankan untuk melakukan tes Covid-19 di saat yang tepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seringkali gejala Covid-19 seperti demam atau flu ternyata juga ciri penyakit biasa. Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro merekomendasikan di era pandemi seperti sekarang, ketika masyarakat merasakan gejala mirip Covid-19 seperti demam, batuk hingga pilek sebaiknya langsung menjalani tes pemeriksaan Covid-19 untuk langkah preventif.

"Kalau mengalami gejala yang mengarah ke Covid-19 seperti demam, batuk pilek, nyeri tenggorokan sebaiknya berpikir ke diagnosis Covid-19. Kemudian, lakukan tes Covid-19 sebagai antisipasi," ujarnya saat mengisi konferensi virtual Radio Kesehatan bertema 'Tes Covid-19, Kapan Harus Dilakukan?', Senin (14/2/2022).

Baca Juga

Dia melanjutkan, kalau semakin dini mendeteksi Covid-19 maka lebih cepat ditangani, mendapatkan obat benar, kemudian bisa semakin cepat isolasi. Kemudian deteksi Covid-19 yang cepat diketahui ini tentu bisa melindungi orang-orang sekitar termasuk keluarga dari penularan virus ini. Dia melanjutkan, kalau hasil pemeriksaan Covid-19 ternyata negatif, penderita bisa memikirkan kemungkinan yang lain. 

"Meski bukan semua penyakit adalah Covid-19, eliminasi gejala yang timbul ini (dengan tes virus) baru menyingkirkan (terinfeksi) Covid-19 kalau hasil tesnya negatif," katanya.

Di musim pancaroba seperti sekarang, Reisa mengakui banyak juga penyakit lain yang muncul seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, batuk dan pilek akibat influenza juga masih ada kasusnya. Lebih lanjut Reisa mengingatkan meski hasil tes Covid-19 negatif, penularan virus ada dimana-mana dan yang terinfeksi sangat  banyak jumlahnya. 

Reisa menjelaskan, saat ini masyarakat Indonesia ada di tengah pandemi Covid-19. Artinya, Covid-19 ditemukan di seluruh dunia dan jumlah kasusnya banyak sekali. Apalagi, dia melanjutkan, masyarakat yang tinggal di wilayah pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 tentu banyak menemukan kasus ini.

"Maka (orang yang hasil tes Covid-19 negatif) supaya karantina diri dulu. Bisa saja menjalani pemeriksaan Covid-19 lagi di hari kelima (setelah tes pertama) karena virus ini ada masa inkubasi dan mudah terdeteksi kalau jumlahnya semakin banyak," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement