Selasa 15 Feb 2022 02:05 WIB

Korban Banjir Tangerang Mulai Terserang Penyakit Kulit

Korban banjir Kabupaten Tangerang, Banten, mulai terserang gatal-gatal.

Red: Nora Azizah
Korban banjir Kabupaten Tangerang, Banten, mulai terserang gatal-gatal.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Korban banjir Kabupaten Tangerang, Banten, mulai terserang gatal-gatal.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Masyarakat yang terdampak banjir di Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, mulai terserang penyakit kulit seperti gatal-gatal. Salah satu warga Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Asmah (50) mengatakan, warga korban banjir pada beberapa bulan lalu di wilayahnya saat ini mulai terserang penyakit kulit.

Dirinya bersama warga lain sudah mengeluhkan hal itu kepada pihak terkait. Namun, hingga saat ini belum ada petugas medis yang datang dan memberi pelayanan.

Baca Juga

"Pernah sekali di kasih obat, ini kaki pada gatal kalau malam. Tidak pernah ada yang datang dari pemerintah, ada juga dari desa cuma keliling doang. Ada juga dari TNI ngasih sembako bulan kemarin," katanya.

Sementara, Camat Teluknaga, Zamzam Manohara menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk mencari solusi penanganan banjir di Kampung Gaga tersebut. Ia juga menjelaskan, untuk layanan kesehatan pihaknya akan segera membangun posko kesehatan di lokasi banjir itu.

"Segera kita bangun posko kesehatan di lokasi, dan saat ini kami sedang berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait yang ada untuk mencari solusi dampak dan penanganan genangan," ujarnya.

Ia mengungkapkan, pada awal pertama terjadinya banjir, seluruh pihak terkait telah turun ke lokasi dan memberi bantuan termasuk layanan kesehatan kepada warga yang terdampak.

"Sebelumnya sudah, namun karena memang terlalu lama mungkin perlu penanganan lagi," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Tangerang Tifna Purmana, menyampaikan bahwa pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Tangerang telah melakukan rapat mitigasi, yang merupakan salah satu upaya pemda dalam merespon apa yang diinginkan masyarakat yang terganggu kehidupannya terkait banjir.

"Semua pihak yang terlibat harus duduk bersama sesuai peran masing masing mencari solusi yang cepat karena masyarakat terganggu dengan banjir," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement