REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, studi di luar negeri telah mengonfirmasi menurunnya tingkat kematian karena Covid-19. Pada pertengahan 2020 lalu, kata dia, Covid-19 dideteksi 13 kali lebih mematikan dari flu biasa.
Namun pada awal 2022, Covid-19 varian omicron diprediksi hanya dua kali lebih mematikan dari flu. “Jadi omicron ini hanya dua kali lebih parah dari penyakit flu,” kata Luhut saat konferensi pers, dikutip pada Selasa (15/2).
Sejak 1 Januari 2022 hingga saat ini, Luhut mengatakan kasus puncak omicron belum melebihi puncak kasus delta pada tahun lalu. Padahal di negara lain, puncak omicron biasanya 3-4 kali lebih tinggi dari puncak delta. Selain itu, tingkat rawat inap rumah sakit dan tingkat kematian juga tercatat masih jauh lebih rendah daripada periode delta.
Karena itu, Luhut pun menyampaikan, upaya yang diambil pemerintah untuk menghadapi varian omicron tidak sama dengan delta. “Tapi ini juga tidak mengurangi tingkat kehati-hatian kita,” tambah dia.
Lebih lanjut, Luhut menyebut, dalam tujuh hari terakhir ini, Provinsi Banten, Jawa Barat, dan Bali menjadi tiga provinsi yang tren kasusnya lebih tinggi dari puncak delta. “Namun, belum seperti yang diprediksi banyak orang, tiga atau empat kali lebih tinggi dari delta,” ujarnya.