RS UMM Diminta Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko-PMK) RI, Profesor Muhadjir Effendy mengunjungi Rumah Sakit Umum (RSU) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). | Foto: Humas UMM
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko-PMK) RI, Muhadjir Effendy, mengunjungi Rumah Sakit Umum (RSU) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), beberapa waktu lalu. Ia melihat dan mengimbau para tenaga kesehatan RS UMM untuk bersiap menghadapi gelombang pandemi mengingat angka penderita yang kembali meningkat.
Muhadjir mengatakan, RS UMM bisa belajar banyak kepada rumah sakit khusus infeksi yakni RS Sulianti Saroso, Jakarta. Rumah sakit tersebut memiliki tenaga medis dan alat-alat yang mumpuni dan maju. "Harapannya, RS UMM bisa terus mengembangkan diri dan bisa menyamai atau bahkan melebihi RS Sulianti Saroso," ujarnya.
Selain itu, Muhadjir juga mendorong RS UMM untuk melebarkan sayap melakukan vaksinasi kepada masyarakat, khususnya warga Malang. Apalagi melihat persentase vaksinasi warga lanjut usia (lansia) yang belum maksimal. Dengan meningkatkan persentase tersebut, Muhadjir yakin angka penularan Covid-19 bisa ditekan dan melandai kembali.
Menteri yang juga menjadi Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM itu juga terus mendorong tenaga medis untuk senantiasa memperbarui diri. Hal ini bisa dilakukan melalui kunjungan ke RS yang lebih maju di luar negeri. Bisa juga dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang melengkapi keahlian dan kemampuan para dokter, perawat, serta tenaga medis lainnya.
Para nakes diminta untuk terus memiliki integritas yang tinggi serta selalu bersikap jujur. Senantiasa ikhlas melayani pasien sehingga apa yang dilakukan dan diterima mendapat berkah luar biasa dari Allah SWT.
Salah satu dokter RS UMM, Dedy Irawan menjelaskan, jumlah pasien Covid-19 di gedung instalasi infeksi sempat kosong pada Desember lalu. Namun angka kasus kembali naik menjadi 16 pasien pada Februari 2022. Angka tersebut masih di luar 30 pasien lain yang masih suspect dan beberapa dinyatakan positif.
“Trennya memang meningkat dalam beberapa hari terakhir. Kami juga memberikan perhatian khusus bagi ibu hamil yang menderita Covid-19. Terhitung, kita sudah melakukan lima operasi ibu hamil dan satu operasi pasien patah tulang,” jelasnya, Senin (14/2/2022).
RS UMM kini menjadi rumah sakit rujukan di wilayah Kabupaten Malang. Meskipun demikian, para pasien yang dirawat tidak hanya dari Malang tapi juga dari beberapa daerah lain.
Direktur RS UMM, Djoni Djunaedi, turut mengapresiasi kinerja para tenaga medis dalam menghadapi pandemi. RS UMM bahkan sudah dipercaya oleh RSUD Saiful Anwar untuk merawat beberapa pasien Covid-19 yang tadinya dirawat di tersebut.
Selain itu, RS UMM juga memiliki tim untuk melacak pasien hingga ke rumah-rumah. Mereka bertugas memberikan pelayanan bagi masyrakat, mulai dari resep hingga kepatuhan akan jadwal minum obat.
Lebih lanjut, ia juga bersyukur kerja keras pihaknya selama ini mendapat apresiasi baik dari pemerintah. RS UMM berhasil mendapatkan penghargaan dari bupati Kabupaten Malang serta wali kota Batu berkat upayanya menekan angka penyebaran Covid-19. Kemudian juga sukses memperoleh penghargaan dari gubernur Jawa Timur sebagai rumah sakit swasta terbaik yang menangani pandemi.