Selasa 15 Feb 2022 10:51 WIB

IHSG Kembali Naik, Saham Blue Chip Seperti KLBF dan ASII Jadi Penyokong

IHSG naik ke posisi 6.746,35 didukung oleh kenaikan saham-saham blue chip

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG naik ke posisi 6.746,35 didukung oleh kenaikan saham-saham blue chip. KLBF tercatat yang paling tinggi kenaikannya yakni sebesar 3,12 persen, disusul ASII meningkat 2,83 persen, lalu BBTN menguat 2,54 persen, BBNI menguat 2,27 persen, serta BUKA yang turut naik 2,16 persen.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG naik ke posisi 6.746,35 didukung oleh kenaikan saham-saham blue chip. KLBF tercatat yang paling tinggi kenaikannya yakni sebesar 3,12 persen, disusul ASII meningkat 2,83 persen, lalu BBTN menguat 2,54 persen, BBNI menguat 2,27 persen, serta BUKA yang turut naik 2,16 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (15/2/2022). Setelah turun tajam pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG pagi ini membalik keadaan dengan kembali mencapai zona hijau. 

IHSG naik ke posisi 6.746,35 didukung kenaikan saham-saham blue chip. KLBF tercatat paling tinggi kenaikannya yakni 3,12 persen, disusul ASII meningkat 2,83 persen, lalu BBTN menguat 2,54 persen, BBNI menguat 2,27 persen, serta BUKA yang turut naik 2,16 persen. 

Baca Juga

Di sisi lain, investor asing masih membukukan pembelian bersih sebesar Rp 540,28 miliar. Saham berkapitalisasi jumbo kembali menjadi incaran investor asing dengan BBCA dibeli hingga Rp 25,3 miliar, TLKM dibeli sebesar Rp 23,3 miliar, serta ADRO dibeli mencapai Rp 15,3 miliar. 

Phillip Sekuritas Indonesia memproyeksi, IHSG masih berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini. Ketegangan antara Rusia dan Ukraina disebut masih menjadi sentimen negatif bagi pasar saham. 

Imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury note) bertenor 10 tahun naik 6 bps menjadi 2,0 persen karena investor terus memantau perkembangan geopilitik terkini di tengah kekhawatiran mengenai pengetatan kebijakan moneter yang agresif oleh bank sentral AS, Federal Reserve.  

"Berkaitan dengan ketegangan antara Rusia dan Ukrania, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan pemindahan atau relokasi Kedutaan Besar AS ke wilayah barat Ukrania, sebuah langkah yang di artikan pasar sebagai sinyal invasi Rusia akan segera terjadi," kata Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya.  

Baca juga: Aksi Korporasi ABBA Mahaka Direspons Positif Pasar, Hijau Terus!

Di pasar komoditas, harga minyak mentah naik lebih dari 2 persen ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Saham-saham yang berkaitan dengan komoditas ini pun melanjutkan penguatan. ADRO melesat 1,79 persen, dan PGAS menguat 1,07 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement