REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Damullah Mohibullah Mowaffaq, seorang penembak jitu dari Taliban resmi ditunjuk menjadi Wali Kota Maymana, Ibu Kota Faryab, Afghanistan. Ia ditunjuk pada November 2021, hanya tiga bulan setelah kelompok menguasai negara, pasca-penarikan pasukan.
Saat berjalan melalui jalan-jalan Maymana, wali kota baru berbicara dengan pekerja kota membersihkan selokan pinggir jalan. Penduduk kota datang dengan keluhan dan saran, yang menjadi daftar tugas dari Mowaffaq.
"Wali kota baru masih muda, berpendidikan tinggi, dan yang paling penting, berasal dari kota," kata Wakil Wali Kota Maymana, Sayed Ahmad Shah Gheyasi, dilansir India Today, Selasa (15/2/2022).
Meski Mowaffaq terkenal sebagai anggota Taliban yang menjadi penembak situ, tugasnya sehari-hari saat ini penuh dengan urusan daerah. Hal itu mulai dari membuka saluran pembuangan, memperbaiki jalan-jalan, hingga meredakan pertengkaran antara warga di lingkungan.
Peralihannya mencerminkan transformasi yang lebih luas yang sedang dialami Taliban, di mana para anggota kini berurusan dengan wilayah administrasi. Mowaffaq mengatakan saat berjuang dan menjadi bagian dari kelompok itu, tujuannya sangat bspesifik, yaitu mengakhiri pendudukan asing, diskriminasi, dan ketidakadilan.
Tidak seperti anggota Taliban pada umumnya yang merupakan warga desa dengan pendidikan di mandrasah, Mowaffaq berasal dari keluarga pedagang kaya. Ia dibesarkan di Maymana, yang unggul di bidang pendidikan, hingga olahraga.
Di masa mudanya, sejumlah prestasi didapatkan oleh Mowaffaq. Terlihat banyak piagam penghargaan, di antaranya kompetisi seni bela diri dan pendidikan di sekolah menengahnya.
Setelah bergabung dengan Taliban pada usia 19 tahun, Mowaffaq dipromosikan untuk memimpin sebuah unit kecil yang ditempatkan di provinsi Faryab. Ia disebut sebagai salah satu penembak jitu paling berbakat Taliban, meskipun tampaknya kini enggan untuk menceritakan kisah perang.
Baca juga:
Menaker Ida: Iuran JKP Dibayar Pemerintah, Sudah Bayar Rp 6 Triliun
Pemerintah Naikkan Kapasitas WFO dan Tempat Wisata Jadi 50%
Kasus Covid-19 Omicron pada Anak di Kota Surabaya Didominasi Usia 5-17 Tahun