Selasa 15 Feb 2022 18:54 WIB

Gelombang Omicron Bergeser, Ancam Wilayah Eropa Timur

WHO desak otoritas tingkatkan vaksinasi dan langkah pencegahan lain.

Gelombang baru infeksi varian Omicron sedang bergeser menuju Eropa timur, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (15/2/2022).
Foto: EPA
Gelombang baru infeksi varian Omicron sedang bergeser menuju Eropa timur, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (15/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Gelombang baru infeksi varian Omicron sedang bergeser menuju Eropa timur, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (15/2/2022). WHO mendesak otoritas untuk meningkatkan vaksinasi dan sejumlah langkah pencegahan lainnya.

"Selama dua pekan terakhir kasus COVID-19 di Armenia, Azerbaijan, Belarus, Georgia, Rusia dan Ukraina melonjak dua kali lipat," kata direktur WHO untuk kawasan Eropa Hans Kluge lewat pernyataan, dilansir dari reuters.

Baca Juga

Pemberitahuan itu muncul ketika sejumlah negara Eropa termasuk Republik Ceko dan Polandia mengisyaratkan untuk menghapus pembatasan COVID-19 bulan depan, apabila kasus harian terus melandai. Namun, WHO menekankan perlunya melanjutkan sejumlah langkah pencegahan seperti tes cepat dan pemakaian masker.

Menurut WHO, sejauh ini tercatat lebih dari 165 juta kasus COVID-19 di seluruh kawasan WHO Eropa, dengan 25.000 kasus kematian dalam sepekan terakhir. 

"Dihadapkan dengan gelombang pasang Omicron, dan varian Delta yang masih beredar luas di (Eropa) timur, situasi yang mengkhawatirkan ini bukanlah waktu yang tepat untuk menghapus langkah-langkah yang kita ketahui telah efektif mengurangi penyebaran COVID-19," kata Kluge.

Ia juga meminta negara-negara agar meninjau penyebab tingkat vaksinasi yang rendah. "Kurang dari 40 persen orang-orang berusia di atas 60 tahun di Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Kyrgyzstan, Ukraina dan Uzbekistan sudah merampungkan vaksinasi COVID-19 mereka," kata Kluge menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement