REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Maskot Bing Dwen Dwen telah menjadi bintang Olimpiade Beijing yang tak terduga. Padahal kehadirannya pertama kali pada dua setengah tahun lalu sempat mendapatkan protes.
Bing Dwen Dwen yang diterjemahkan menjadi "Panda Es" ini menjadi bintang pada 2 Februari. Ketika itu jurnalis televisi Jepang Gido Tsujioka menunjukkan item bertema Bing Dwen Dwen selama siaran dan klipnya menjadi viral.
Tampilan topik terkait hari itu mencapai 300 juta di platform media sosial Weibo China, dari 760.164 sehari sebelumnya. Mereka berlipat ganda lagi pada 4 Februari, tepat pada hari upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin, dan rata-rata telah mencapai 400 juta siaran sejak itu.
Namun, penyelenggara pertandingan tidak siap atas ketenaran maskot tersebut. Ribuan penggemar berbaris dalam suhu di bawah titik beku untuk membeli cinderamata, mulai dari magnet dan gantungan kunci hingga tas dan boneka mainan.
Media China memicu hiruk-pikuk, menunjukkan cuplikan tentara berbaris di depan sosok Bing Dwen Dwen di kaki Gunung Everest. Sementara toko berlisensi resmi menjual versi edisi terbatas bertatahkan berlian palsu seharga 2.022 yuan atau 315 dolar AS.
Banyak orang menulis secara daring bahwa mengantre dan membeli suvenir Bing Dwen Dwen adalah cara terlibat memeriahkan Olimpiade. Covid-19 membuat tidak ada penonton biasa yang diizinkan untuk menonton olahraga dan estafet obor dipersingkat menjadi tiga hari dan dilarang untuk penonton.
Penyelenggara belum mengungkapkan angka penjualan suvenir maskot tersebut. Namun beberapa analis memperkirakan pendapatan dari produk berlisensi Olimpiade Beijing bisa mencapai 2,5 miliar yuan atau 395 juta dolar AS.
Bing Dwen Dwen yang menjadi sorotan bukannya tanpa insiden. Penyiar negara CCTV dikritik di media sosial setelah seorang reporter pria melakukan wawancara dengan setelan Bing Dwen Dwen. Pengguna Weibo mengeluh bahwa itu merusak kelucuan maskot dengan berbicara dan melanggar pedoman Komite Olimpiade Internasional bahwa maskot itu netral gender. Segmen itu kemudian dihapus dari situs web penyiar.
Selain itu, penjualan suvenir yang meningkat membuat Bing Dwen Dwen dijual kembali oleh para calo. Mereka dihukum karena menjual barang dagangan dengan harga yang jauh lebih mahal. China Youth Daily melaporkan bahwa seorang perempuan yang menjual barang dagangan Bing Dwen Dwen bajakan dipenjara selama satu tahun dan didenda 40 ribu yuan.
Sementara kelangkaan telah berkontribusi pada daya tarik Bing Dwen Dwen, penyelenggara telah berjanji untuk meningkatkan pasokan. Seorang pengguna Weibo mengatakan pernak-pernik Bing Dwen Dwen ini seperti masker. Masker sangat diminati ketika Covid-19 dimulai, tetapi murah dan berlimpah sekarang. Yang lain mengunggah foto memorabilia Olimpiade Beijing 2008 yang terabaikan.
"Saya tidak tahu berapa lama Bing Dwen Dwen dapat mempertahankan ketenarannya. Saya tidak bisa mendapatkannya sekarang, tetapi saya kira itu akan segera menjadi dua gratis satu setelah melewati puncak," tulis salah satu wargnet.