Selasa 15 Feb 2022 22:53 WIB

Sporting vs City, Fokus Guardiola Seputar Empat Poin Ini

Guardiola mencari solusi di area bek kanan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolandha
Pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola.
Foto: AP/Jon Super
Pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola.

REPUBLIKA.CO.ID, LISBOA -- Manchester City menyambangi markas Sporting CP pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions musim 2021/22. Duel tersebut berlangsung di Stadion Jose Alvalade, Lisboa, Rabu (16/2/2022) dini hari WIB.

Pelatih kubu tamu, Pep Guardiola, berada dalam berbagai situasi dilematis. Ada Empat poin yang menjadi fokus pemikirannya jelang partai ini, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

Baca Juga

Pertama, solusi di area bek kanan. Pekan lalu, saat jumpa Brentford, ia melakukan hal tak biasa. Ia menurunkan John Stones di posisi tersebut. Stones merupakan seorang bek tengah.

Kemudian, pada Sabtu, ketima bertemu Norwich City, ia mengistihatkan Joao Cancelo. Pep memasang Aleks Zinchenko di pos bek kiri. Artinya Cancelo bisa lebih bugar untuk bermain di Lisboa.

Eks Juventus itu bakal ditempatkan di kanan. Kemudian Zinchenko di kiri. Pasangan ideal Guardiola di posisi fullback, jika Kyle Walker tak tersedia. 

Kebetulan Walker dipastikan absen karena terkena kartu merah langsung saat City jumpa RB Leipzig pada partai terakhir babak penyisihan Grup A. Tetapi, sampai satu jam sebelum kick off, pelatih Sporting, Ruben Amorim dibiarkan menebak-nebak, seputar formasi bek sayap tim tamu.

Kedua, Ruben Dias belum tentu diturunkan. Dias bermain bersama Nathan Ake saat City menghajar Norwich, empat gol tanpa balas. Usai jumpa Sporting, Manchester Biru masih harus menghadapi Tottenham Hotspur. 

Eks Benfica itu bisa meladeni ketangguhan Harry Kane. Secara fisik ia lebih siap akan tugas itu. Pertanyaannya, siapa yang bakal mentas di Portugal.

Belakangan, Guardiola sering memasang Aymeric Laporte-Johns Stones. Terutama ketika ia fokus menempatkan pemain bertahan yang bisa membangun serangan dari belakang, bukan sekadar menonjolkan kekuatan di pertahanan. 

Laga melawan the Lions, masuk kategori pertandingan seperti itu. Apalagi Dias bukan lagi sosok tak tergantikan. Saat City mengalahkan Chelsea bulan lalu, Pep menurunkan duet palang pintu Laporte-Stones.

Ketiga, mengenai tridente di area penyerangan. Cedera Jack Grealish, Cole Palmer, dan Gabriel Jesus, membuat Pep memiliki opsi terbatas di lini depan. Itulah mengapa ia menjadikan Raheem Sterling, Phil Foden, dan Riyad Mahrez sebagai starter dalam dua pertandingan terakhir. Keputusan sang arsitek terbukti tepat.

Trio Sterling, Foden, dan Mahrez tampil apik. The Citizens konsisten meraih kemenangan. Tak ada alasan bagi Guardiola untuk mengubah komposisi tersebut.

Apalagi Sterling mencetak hattrick ke gawang Norwich. Mahrez sulit ditandingi. Hanya Foden yang bisa diganti dalam peran false nine. Pemain seperti Kevin de Bruyne, Bernardo Silva, dan Ilkay Gundogan bisa bertugas di area tersebut.

Keempat, tentang membenahi lini belakang. City sudah kebobolan 10 gol dalam enam pertandingan di babak penyisihan grup musim ini. Gawang City justru lebih sedikit kebobolan ketika tampil dalam 22 pertandingan di dua UCL terakhir. 

Statistik positif itu, membuat City bisa lolos ke final musim lalu. Mereka perlu menemukan kembali sentuhan tersebut, dimulai dari laga di Alvalade.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement