Selasa 15 Feb 2022 22:03 WIB

Serba-Serbi Menangis: Terbuat dari Apa Air Mata, Apa Manfaatnya Bagi Kesehatan?

Menangis adalah cara alami tubuh untuk mengatasi rasa sakit dan emosi.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Serba-serbi menangis. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Serba-serbi menangis. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menangis sangat penting untuk kesehatan mata. Sebab, menangis adalah proses biologis alami yang membantu seseorang untuk mengekspresikan dan memproses rasa sakit dan emosi. 

Akan tetapi, apakah menangis juga baik untuk kulit? Faktanya, mempraktikkan kebiasaan tertentu selama dan setelah menangis dapat membuat perbedaan dalam reaksi kulit. Para ahli mengatakan bahwa kebersihan dan perawatan yang baik dapat menjaga kulit tetap bersih dan sehat. 

Baca Juga

Efek menangis pada kulit

Bagi kebanyakan orang, menangis memang tidak bisa dihindari. Ada yang menghapus air mata menggunakan tisu, ada juga yang menyekanya dengan lengan baju sehingga wajah mengalami iritasi ringan setelah menangis. Salah satu alasan iritasi ringan ini, menurut Melanie Palm, dokter kulit bersertifikat di Art of Skin MD, adalah bahwa air mata bersifat isotonik (mendekati salin normal yang digunakan dalam sediaan cairan intravena), tetapi pH air mata kita lebih tinggi dari kulit.

"Air mata biasanya mendekati 7, dan kulit mendekati 5,5 atau 6," kata Palm dilansir di Healthline, Selasa (15/2/2022).

Jadi paparan air mata jangka pendek tidak berbahaya. Sedangkan paparan jangka panjang dapat menyebabkan perubahan hidrasi kulit atau iritasi ringan karena perbedaan pH. Namun bukan masalah pH yang penting, apa yang dilakukan selama dan setelah menangis dapat membuat perbedaan.

Angie Seelal dari Advanced Dermatology PC mengatakan menggosok mata atau menggunakan tisu tertentu untuk menyeka wajah dapat memengaruhi kulit dan menyebabkan peradangan, menggelapkan kulit, bahkan mengiritasi jerawat dalam beberapa kasus. Produksi air mata dan pengeluarannya memiliki pengaruh pada seluruh wajah Anda. Saat menangis, pembuluh darah di sekitar mata, wajah, dan hidung menjadi melebar dengan peningkatan aliran darah yang menyebabkan pembengkakan, dan kemerahan.

Dokter mata, Dagny Zhu, mengatakan untuk membantu menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi gejala setelah menangis, direkomendasikan untuk mencuci muka dengan air dingin atau mengoleskan kompres dingin di atas kelopak mata. Menangis membuat dehidrasi karena kehilangan elektrolit. Oleh karenanya setelah menangis baiknya meminum air dan mengoleskan pelembab. Dia merekomendasikan menggunakan pelembab dengan squalene, ceramides, atau asam hialuronat untuk menghidrngasi kulit dan mengurangi iritasi.

Terbuat dari apakah air mata?

Untuk lebih memahami bagaimana kulit merespons air mata, penting untuk mengetahui air mata terbuat dari apa. Seperti yang dijelaskan oleh National Eye Institute, air mata sebagian besar adalah air, tetapi sebenarnya memiliki tiga lapisan yakni lendir, encer, berminyak.

Lapisan luar yang berminyak mencegah air mata mengering terlalu cepat, sedangkan lapisan lendir bagian dalam memungkinkan lapisan air mata menempel pada mata Anda. Tear film adalah lapisan tipis air mata yang selalu melapisi mata di sekitar kornea (lapisan luar bening bola mata). 

Lapisan berair tengah adalah yang paling tebal, menjaga mata tetap basah, dan memberi nutrisi pada jaringan mereka. Ada tiga kategori utama air mata, yang ditentukan oleh pemicu dan komposisi yang berbeda. Air mata basal dan refleks ada untuk melindungi mata dari kotoran atau iritasi, sementara air mata emosional merespons perasaan. 

Manusia sebenarnya adalah satu-satunya spesies yang diketahui menghasilkan air mata emosional. Air mata juga diisi dengan elektrolit, yang menjelaskan rasa asinnya. 

Elektrolit adalah mineral penting yang memiliki muatan listrik dan diperlukan untuk banyak fungsi tubuh. Mereka ada dalam darah, keringat, dan urin Anda.

Saat Anda kehilangan banyak elektrolit melalui keringat, menangis, atau buang air, Anda perlu mengisinya kembali dengan minum air dan makan makanan kaya elektrolit. 

Manfaat menangis untuk kesehatan

Bukan rahasia lagi bahwa tangisan bisa terasa sangat melegakan. Meskipun pada awalnya Anda mungkin merasa lelah setelah air mata berhenti mengalir, menangis telah lama dipercaya memiliki sejumlah manfaat kesehatan fisik dan mental. Ini termasuk penghilang stres, meningkatkan suasana hati Anda, detoksifikasi tubuh dan melepaskan endorfin atau bahan kimia untuk dapat merasakan perasaan yang lebih baik.

Menangis adalah cara alami tubuh untuk mengatasi rasa sakit dan emosi. Namun praktik menangis setiap orang berbeda, dan penelitian masih berlangsung.

Tampaknya menangis sangat membantu menenangkan seseorang bila disertai dengan dukungan dan kenyamanan dari luar. Menangis terlalu banyak atau tidak terkendali dapat menjadi gejala kondisi kesehatan fisik atau mental yang lebih serius. Perawatan kulit untuk sekitar mata

Kulit di sekitar mata sangat tipis dan sering kali rentan terhadap lingkaran hitam dan bengkak yang tidak diinginkan. Banyak orang khawatir bahwa lingkaran hitam membuat mereka terlihat lebih tua atau lelah.

Beberapa pengobatan rumahan dan produk yang dijual bebas dapat membantu menjinakkan jenis peradangan ini. Beberapa cara yang sangat mudah dan murah untuk merawat kulit di sekitar mata dapat ditemukan di lemari es seperti sepotong kentang dan mentimun yang dapat membantu meredakan pembengkakan dan mengurangi lingkaran hitam di bawah mata.

Mulailah dengan mengoleskan irisan mentimun ke area mata Anda selama lima menit. Kemudian, ganti dengan irisan kentang selama lima menit. Ulangi dua atau tiga kali.

Mentimun mengandung antioksidan kuat yang mengurangi iritasi, dan kentang mengandung enzim yang disebut katekolase yang membantu mencerahkan kulit. Angie Seelal, dari Advanced Dermatology PC merekomendasikan menyimpan krim untuk wajah Anda pada suhu yang lebih dingin yang juga dapat membantu mengurangi bengkak dan peradangan.

Tidur yang cukup dan mengelola stres adalah kunci dalam merawat kulit di bawah mata. Kurangnya istirahat yang tepat atau peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dapat menyebabkan perubahan fisik di sekitar area mata dan membuat seseorang terlihat lebih lelah. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), orang dewasa umumnya membutuhkan sekitar tujuh hingga sembilan jam tidur malam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement