Selasa 15 Feb 2022 22:47 WIB

PHRI Optimistis Okupansi Hotel di Banyumas Segera Membaik

Usaha perhotelan dapat bisa bernapas jika tingkat okupansinya bisa di atas 50 persen.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Logo PHRI. PHRI optimistis okupansi hotel di Banyumas segera membaik.
Logo PHRI. PHRI optimistis okupansi hotel di Banyumas segera membaik.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, optimistis tingkat hunian atau okupansi hotel di wilayah itu akan segera membaik dan pulih seperti sediakala.

"Insya Allah dengan kondisi seperti ini, apalagi di Banyumas masih (menerapkan PPKM) level 2. Dengan demikian, Insya Allah pariwisata masih tetap dibuka, kondisi perekonomian berangsur membaik, otomatis hotel masih bisa berjalan," kata Ketua PHRI Kabupaten Banyumas Irianto di Purwokerto, Banyumas, Selasa (15/2/2022).

Baca Juga

Dalam hal ini, kata dia, usaha perhotelan dapat dikatakan masih bisa bernapas jika tingkat okupansinya bisa di atas 50 persen per bulan dari total kamar yang tersedia. Ia mengakui tingkat okupansi hotel di Banyumas pada periode Januari 2022 sempat menunjukkan perbaikan meskipun saat sekarang kembali lesu seiring dengan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 dan munculnya varian Omicron.

Dari informasi pengelola hotel, lanjut Irianto, pada Januari kemarin tingkat okupansinya rata-rata bisa mencapai di atas 50 persen. Namun dalam dua pekan terakhir ini banyak juga pesanan yang dibatalkan.

"Kalau dibandingkan dengan periode yang sama 2021, kondisi sekarang jauh lebih baik karena saat itu benar-benar sepi," kata Irianto.

Bahkan pada 2021, kata dia, sejumlah pengelola hotel terpaksa menutup sebagian kamar yang disediakan di hotelnya, sehingga hanya sebagian yang dibuka untuk melayani tamu. Bahkan, lanjut dia, ada pula beberapa hotel yang terpaksa menutup total kegiatannya 2021 dan sebagian sudah mulai buka kembali.

Menurut dia, semua itu dilakukan pengelola hotel untuk menekan biaya operasional seiring dengan minimnya tamu yang menginap.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement