Selasa 15 Feb 2022 23:59 WIB

Satgas: Kinerja Posko Covid-19 Daerah Menurun di Tengah Peningkatan Kasus

Data Satgas menunjukan bahwa kinerja posko konsisten menurun sangat rendah

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah untuk mengaktifkan kembali pembentukan dan kinerja posko Covid-19 di wilayahnya masing-masing di tengah kenaikan kasus positif saat ini. Dari data Satgas menunjukan bahwa kinerja posko konsisten menurun sangat rendah.
Foto: Satgas Covid-19.
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah untuk mengaktifkan kembali pembentukan dan kinerja posko Covid-19 di wilayahnya masing-masing di tengah kenaikan kasus positif saat ini. Dari data Satgas menunjukan bahwa kinerja posko konsisten menurun sangat rendah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah untuk mengaktifkan kembali pembentukan dan kinerja posko Covid-19 di wilayahnya masing-masing di tengah kenaikan kasus positif saat ini. Dari data Satgas menunjukan bahwa kinerja posko konsisten menurun sangat rendah.

Kinerja posko saat ini hanya di bawah satu juta kegiatan. Padahal, kata Wiku, pada periode lonjakan kedua, kinerja posko berada di kisaran empat juta kegiatan. Bahkan, kinerja posko juga pernah mencapai titik tertinggi pada September 2021 yakni sebesar 5,5 juta kegiatan.

“Data menunjukan bahwa kinerja posko konsisten turun sangat rendah,” kata Wiku saat konferensi pers perkembangan Covid-19, Selasa (15/2).

Dari data tersebut, Wiku menyebut bahwa pelaksanaan PPKM di tingkat mikro saat ini masih belum berjalan dengan baik. Wiku pun mengingatkan peran posko dalam upaya PPKM merupakan garda terdepan pengendalian kasus hingga di tingkat terkecil. Selain itu, posko juga merupakan modal pengendalian kasus bahkan saat periode libur panjang.

Lebih lanjut, Wiku juga menyampaikan tren mobilitas masyarakat saat ini masih sangat tinggi. Bahkan, kata dia, mobilitas masyarakat tercatat tertinggi sejak awal pandemi.

Tingkat mobilitas di pusat belanja, lokasi retail, rekreasi dan taman terpantau masih setara dengan periode Idulfitri 2021 lalu sebelum lonjakan kasus kedua terjadi. Sementara mobilitas di perkantoran dan lokasi transportasi publik justru lebih tinggi dibandingkan masa sebelum lonjakan kedua.

“Meskipun di minggu lalu tren mobilitas sedikit menunjukan penurunan, level mobilitas yang masih tinggi ini perlu dijadikan kewaspadaan,” kata Wiku.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement