REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Nama Ruben Amorim jelas masing terasa asing bagi penggemar sepak bola. Apalagi, klub yang ia tangani bukanlah berasal dari kompetisi paling elit di Benua Biru.
Akan tetapi sosok Amorim boleh jadi sebagai orang yang paling dihormati dan dikagumi oleh masyarakat Lisbon, khususnya publik Jose Alvalade, markas Sporting CP.
Pasalnya entrenador berusia 37 tahun itu telah bekerja dengan luar biasa di pinggir lapangan the Lions, Sporting. Musim lalu atau musim debutnya melati tim Hijau-Putih, Amorim langsung mempersembahkan double winners.
Amorim sukses memutus puasa gelar Sporting setelah hampir dua dekade tak pernah menjadi kampiun Liga Primeira Portugal 2020/2021, pun Taca da Liga, alias Piala Liga Portugal musim lalu.
Legasi tersebut tentu masih belum cukup melambungkan nama Ruben Amorim di daftar pelatih terbaik Eropa. Curriculum Vitae (CV) Amorim masih kalah mentereng dari Erik ten Hag, Mauricio Pochettino atau bahkan Mikel Arteta.
Kejutan Amorim tak hanya sampai di situ. Tahun ini ia berhasil meloloskan klub lama Cristiano Ronaldo tersebut ke fase knockout atau babak 16 besar Liga Champions 2021/2022.
Lolos ke fase knockout Liga Champions jadi kebanggan bagi publik Jose Alvalade. Sebab, terakhir kali Sporting merasakan terbang ke babak 16 besar terjadi pada musim 2008/2009 silam.
Dilansir The Sportsman, Rabu (16/2) kini Amorim memiliki panggung untuk bisa menunjukkan kualitas terbaiknya saat berjumpa raksasa Liga Primer Inggris Manchester City.
Pelatih asli kelahiran Lisbon, Portugal jelas berhasrat untuk mengatur masterstrokenya dengan mengalahkan City, dengan kata lain laga ini menjadi ajang bagi Amorim unjuk kualitas.
Sang bintang baru dari Eropa Barat, Amorim akan mencoba mengejutkan juru taktik berkelas Guardiola. Adapun ini merupakan narasi yang menarik di balik apa yang menjanjikan untuk pertandingan leg pertama.
Amorim memang menghadirkan revolusi dalam permainan Sporting CP. Dia menerapkan taktik tiga bek yakni 3-5-2 atau 3-4-3 yang tidak populer dalam histori Leoes.
Meski awalnya dipandang sebelah mata, persentase kemenangan yang dicatat Amorim bersama Sporting tak bisa dianggap remeh. Taktik tiga bek sejajar miliknya mencatat 54 kemenangan dari total 73 pertandingan musim lalu.
Pelatih Josep Guardiola bahkan sempat melemparkan pujian jelang laga melawan Sporting. Ia menyebut, sangat mengagumi cara bermain dan sikap yang ditunjukkan oleh penggawa Sporting dibawah besutan Amorim.
Sporting dan Amorim bisa saja meledak layaknya FC Porto pada gelaran Liga Champions 2004 silam, yang dikomandoi oleh Jose Mourinho. Nama, Mourinho melejit ke kancah sepak bola Eropa setelah momen ikonik tersebut.
Publik Jose Alvalade bahkan percaya bahwa Amorim bisa saja meneruskan jejak yang telah dilukiskan oleh Mourinho untuk menjadi pelatih terbaik di Benua Biru. Terlebih jika ia mampu membawa Sporting menang atas Manchester City.
Anggoro Pramudya