REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam laporan Global Economic Prospect (Januari 2022), World Bank/Bank Dunia menyebutkan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,2 persen di tahun 2022. Hal ini tentu merupakan momentum yang baik, mengingat selama tahun 2020 ekonomi Indonesia berada di fase ekonomi yang sulit karena terkena dampak dari pandemi.
Di laporan yang sama, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 berada di angka -2,1 persen dan pada 2021 angka tersebut meningkat 3,7 persen. Makanya, proyeksi ini pun menjadi angin segar.
Munculnya prediksi ini tentu disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya daya beli masyarakat. Daya beli yang dimaksud adalah kemampuan masyarakat dalam membelanjakan uangnya, baik dalam bentuk barang maupun jasa.
Di Indonesia sendiri, pertumbuhan ekonomi paling pesat biasanya terjadi di bulan Ramadan. Momen bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri menjadi salah satu faktor pemicu dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang positif.