Rabu 16 Feb 2022 06:40 WIB

Satgas Minta Pemda Tiga Provinsi Ini Segera Penuhi Capaian Vaksinasi

Saat ini cakupan dosis pertama sudah memenuhi target yakni 80 per 100 orang

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada seorang anak saat digelar Vaksinasi COVID-19 massal di ruang publik kawasan Sumber Wangi, Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (14/2/2022). Badan Intelijen Negara (BIN) berkolaborasi dengan Pemkot Madiun dan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menggelar vaksinasi massal guna mendukung terciptanya kekebalan kelompok dengan target 14 hari sebanyak 12.250 dosis vaksin pertama, kedua dan penguat (booster).
Foto: ANTARA/SISWOWIDODO
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada seorang anak saat digelar Vaksinasi COVID-19 massal di ruang publik kawasan Sumber Wangi, Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (14/2/2022). Badan Intelijen Negara (BIN) berkolaborasi dengan Pemkot Madiun dan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menggelar vaksinasi massal guna mendukung terciptanya kekebalan kelompok dengan target 14 hari sebanyak 12.250 dosis vaksin pertama, kedua dan penguat (booster).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah segera memenuhi target vaksinasi dosis pertama maupun kedua. Wiku menyampaikan demikian karena masih ada provinsi yang cakupan vaksinasinya di bawah target nasional.

"Mohon bagi pemerintah daerah khususnya yang masih rendah cakupan vaksinasinya seperti Provinsi Kalimantan Selatan, Maluku, dan Papua Barat untuk segera memenuhi target capaian vaksinasi setiap dosisnya," ujar Wiku dalam keterangan persnya, Selasa (15/2).

Baca Juga

Wiku mengatakan, saat ini cakupan dosis pertama sudah memenuhi target yakni 80 per 100 orang di Indonesia sudah divaksinasi dosis 1. Namun, untuk memberikan perlindungan optimal terutama di masa tren kenaikkan kasus yang sedang tinggi, seseorang perlu divaksinasi secara penuh."Untuk itu seluruh elemen masyarakat harus bergotong-royong memanfaatkan dengan baik pasokan vaksin," kata Wiku.

Ia meminta masyarakat dapat berkontribusi dengan segera datang ke sentra vaksinasi terdekat. "Jangan sampai bantuan dosis yang telah terdistribusikan ke daerah-daerah tidak terpakai termasuk karena telah kadaluarsa," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Koordinator PPKM Luar Jawa Bali mengatakan masih ada provinsi di luar Jawa Bali yang capaian angka vaksinasi dosis pertama di bawah 70 persen. Angka ini di bawah target capaian nasional untuk dosis pertama.

"Secara daerah, vaksinasi dosis pertama masih ada tiga provinsi dengan capaian di bawah 70 persen yaitu Maluku, Papua Barat dan Papua," ujar Airlangga dalam konferensi pers rapat terbatas tentang PPKM, Senin (14/2).

Sementara untuk vaksinasi dosis kedua, masih ada daerah luar Jawa Bali yang belum mencapai 50 persen. Daerah tersebut yakni NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Aceh, Papua Barat, Maluku dan Papua.

Airlangga mengatakan, capaian ini juga turut menjadi perhatian Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas hari ini. Karena itu, pemerintah daerah diminta terus mengakselerasi vaksinasi di seluruh daerah. "Pemerintah sesuai arahan bapak presiden diminta terus mengakselerasi vaksinasi terutama di luar Jawa Bali baik yang kedua maupun yang dimulai booster ketiga," ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement