Rabu 16 Feb 2022 08:13 WIB

Kasus Positif Covid-19 Kalteng Capai 1.561 Orang

Pemerintah melalui satgas terus berupaya melakukan percepatan realisasi target vaksin

Petugas kesehatan mendata siswa sebelum dilakukan tes usap antigen di SMA Negeri 1 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (4/2/2022). Sebanyak lima pelajar di sekolah tersebut terdeteksi terpapar COVID-19 sehingga pihak sekolah menghentikan aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) selama delapan hari dan sementara diberlakukan pembelajaran secara daring.
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Petugas kesehatan mendata siswa sebelum dilakukan tes usap antigen di SMA Negeri 1 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (4/2/2022). Sebanyak lima pelajar di sekolah tersebut terdeteksi terpapar COVID-19 sehingga pihak sekolah menghentikan aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) selama delapan hari dan sementara diberlakukan pembelajaran secara daring.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA--Berdasarkan data terbaru yang dirilis Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah, kini kasus aktif terkonfirmasi positif mencapai 1.561 orang."Terdiri dari 127 di rumah sakit dan 1.434 menjalani isolasi mandiri," kata Perwakilan Tim Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Kalteng Agus Siswadi di Palangka Raya, Selasa (15/2/20220).

Ia menjabarkan ada penambahan kasus konfirmasi sebanyak 309 orang, yaitu di Palangka Raya 169 orang, Katingan 13 orang, Kotawaringin Timur 21 orang, Kotawaringin Barat 6 orang, Lamandau 1 orang, Seruyan 1 orang, Pulang Pisau 4 orang, Kapuas 80 orang, Gunung Mas 2 orang, Barito Selatan 6 orang, Barito Timur 4 orang dan Barito Utara 2 orang.Kemudian kasus sembuh ada penambahan sebanyak 54 orang, yaitu di Katingan 16 orang, Kotawaringin Timur 17 orang, Kotawaringin Barat 4 orang, Sukamara 2 orang, Seruyan 1 orang, Pulang Pisau 1 orang, Kapuas 8 orang, Gunung Mas 3 orang dan Barito Timur 2 orang.

Baca Juga

Maka akumulasi positif Covid-19 terhitung sejak kasus pertama hingga kini, menjadi sebanyak 48.506 kasus, terdiri dari 45.350 sembuh, 1.595 meninggal dan 1.561 kasus aktif atau dalam perawatan."Kasus meninggal ini tidak ada penambahan, sehingga tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) yakni 3,3 persen," katanya.

Realisasi capaian target vaksinasi dosis I sebesar 90,77 persen, sedangkan vaksinasi dosis II mencapai 60,14 persen dan vaksinasi dosis III atau penguat (booster) sebanyak 3,73 persen. Pemerintah melalui satgas terus berupaya melakukan percepatan realisasi target vaksinasi kepada masyarakat dengan berbagai sasaran, mulai dari masyarakat umum, lansia, bahkan hingga anak-anak."Masyarakat kami harapkan terus berpartisipasi dan mendukung percepatan vaksinasi guna mewujudkan kekebalan kelompok atau herd immunity secara maksimal," pintanya.

Selain itu tetap disiplin terapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi atau mencegah kerumunan, hingga mengurangi mobilitas.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement