Rabu 16 Feb 2022 11:07 WIB

Sejak Perang Dunia II, Australia dan Babel Bersahabat

Australia akan membangun monumen peringatan Perang Dunia ke II di kota Muntok

Sejarah panjang Kota Muntok turut menghiasi kemerdekaan Indonesia, membawa kisah mendalam bagi Australia. Kisah inilah yang menghadirkan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams mengunjungi Kota Muntok, Bangka Barat.
Foto: istimewa
Sejarah panjang Kota Muntok turut menghiasi kemerdekaan Indonesia, membawa kisah mendalam bagi Australia. Kisah inilah yang menghadirkan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams mengunjungi Kota Muntok, Bangka Barat.

Pada Februari 1942 Perang Dunia II, tentara Inggris yang terluka, 22 perawat, dan seorang diplomat Australia bernama Vivian Gordon Bowden yang terdampar di Pulau Bangka dibunuh  tentara Jepang. Banyaknya kisah ini kian mengikat hubungan Australia dengan Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BARU--Sejarah panjang Kota Muntok turut menghiasi kemerdekaan Indonesia, membawa kisah mendalam bagi Australia. Kisah inilah yang menghadirkan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams mengunjungi Kota Muntok, Bangka Barat. Hadir bersama Delegasi Australia Emma Bourke dan Graviardhi Media, disambut jajaran Forkopimda beserta Pemprov. Babel di Ruang VIP Bandara Depati Amir, Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (15/2/2022). 

Baca Juga

“This is my first visit to Bangka, its Asia Anniversary Commemoration of Australian nurses civilian who die, so I attending the commemoration of next two days in Muntok. Last Commemoration was fully online (Ini kali pertama kunjungan saya ke Bangka, untuk menghadiri peringatan dan penghormatan kepada perawat-perawat tentara Australia yang gugur dan ditahan di Muntok. Tahun lalu, kami mengadakannya secara online) di tahun ini kami berusaha hadir, dan yang belum berkesempatan hadir secara langsung, akan hadir secara virtual,” kata Duta Besar Australia Penny Williams. 

Tidak hanya untuk menghadiri acara tersebut, pada kunjungan pertamanya ke Pulau Bangka ini, Duta Besar Australia Penny Williams menyampaikan maksud lainnya, yaitu untuk membangun taman monumen peringatan di lokasi tragedi tersebut terjadi yaitu Pantai Radji atau Teluk Inggris, Kecamatan Muntok. 

“Kalau dilihat dari lokasi secara umum, sepertinya untuk mendapatkan kawasan tersebut diperlukan izin dahulu. Nanti silahkan kirimkan titik koordinat lokasi pembangunan monumen, kami akan bantu perizinannya, kalaupun tidak bisa, kami akan sarankan tempat terbaik,” jelas Gubernur Erzaldi. 

Kegiatan peringatan ini menjadi agenda tahunan yang tidak pernah absen dilakukan oleh Delegasi Australia. Dengan dukungan dari pemerintah yang mempermudah peringatan tersebut, masyarakat sekitar pasti akan merasakan dampak dari kunjungan ini. Pariwisata, kain tradisional, dan kuliner tentu berkesempatan dilirik oleh pengunjung.  

Ditemui usai pertemuan, Duta Besar Australia Penny Williams menyampaikan bahwa Kedutaan Australia berencana untuk memberikan beasiswa untuk mahasiswa di Universitas Bangka Belitung. 

“Then, I will visit Bangka Belitung University, to give the scholarship prize to the students, in the name of the Australian diplomat who dies 80 years ago (Kemudian saya akan mengunjungi Universitas Bangka Belitung untuk memberikan beasiswa atas nama diplomat Australia yang meninggal 80 tahun lalu,)” katanya. 

Diplomat Australia di Singapura Vivian Gordon Bowden, menjadi satu-satunya diplomat yang gugur pada Perang Dunia II. 

Duta Besar Australia, Penny Williams berterima kasih karena kehadirannya telah disambut dan diterima dengan baik, serta rencana pembangunan monumen tersebut juga mendapat dukungan baik dari berbagai pihak. “Terima kasih banyak karena telah menerima saya, saya sangat menghargainya,” katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement