Rabu 16 Feb 2022 13:33 WIB

Kasus Covid-19 di Kota Bandung Tembus 1.100 per Hari

Total konfirmasi kasus Covid-19 di Kota Bandung mencapai 51.812 orang.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Public Safety Center (PSC) 119 mengenakan alat pelindung diri (APD) di Gedung Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu (P2KT), Jalan Bapa Husen Dalam, Coblong, Kota Bandung, Senin (14/2/2022). Data dari layanan PSC 119 mencatat, sejak awal Februari 2022 penanganan kasus Covid-19 di Kota Bandung melalui layanan PSC 119 mengalami peningkatan sebanyak 5 hingga 25 pasien per hari dibandingkan bulan lalu yang sama sekali tidak ada permintaan pelayanan. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas Public Safety Center (PSC) 119 mengenakan alat pelindung diri (APD) di Gedung Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu (P2KT), Jalan Bapa Husen Dalam, Coblong, Kota Bandung, Senin (14/2/2022). Data dari layanan PSC 119 mencatat, sejak awal Februari 2022 penanganan kasus Covid-19 di Kota Bandung melalui layanan PSC 119 mengalami peningkatan sebanyak 5 hingga 25 pasien per hari dibandingkan bulan lalu yang sama sekali tidak ada permintaan pelayanan. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penyebaran Covid-19 di Kota Bandung tembus 1.100 kasus per hari kemarin, Selasa (15/2/2022). Oleh karena itu masyarakat diminta tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat yaitu memakai masker.

Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung mencatat total konfirmasi mencapai 51.812 orang. Terdiri dari 6.072 kasus konfirmasi aktif dan 1.433 orang meninggal dunia.

Baca Juga

"Jadi per kemarin itu penambahan kasus per harinya 1.100 lebih meski BOR (bed occupancy rate) kita turun dari 50 sekian kita ke 39," ujar Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana kepada wartawan, Rabu (16/2/2022).

Penurunan BOR, ia menuturkan karena pihaknya meminta rumah sakit untuk mengarahkan pasien bergejala ringan menjalani isolasi mandiri dan hanya merawat yang bergejala berat. Hal itu dilakukan untuk tidak membuat kepanikan di masyarakat apabila BOR terus naik.