REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Distributor kacang kedelai di Kota Bandung ikut terkena dampak akibat kenaikan harga kacang kedelai. Mereka pun lebih memilih menjual kacang kedelai kepada pengrajin dengan harga yang tidak terlalu tinggi.
"Dampak (kenaikan harga) orang jadi kaget, pembeli kedelai. Pengurangan laba pasti ada, dinaikkin istilahnya nggak ada respons beli. Kalau di bawab nggak dapat untung, kita di tengah-tengah aja," ujar Ence salah seorang distributor kacang kedelai di Jalan Pasirkoja Bandung, Rabu (16/2/2022).
Dia menuturkan, harga harga yang dijual ke pengrajin tahu kurang lebih Rp 11.100. Sedangkan harga yang dijual ke agen berkisar Rp 10.850. Total kacang kedelai yang didapat dari importir sebesar 20 ton per hari. "Saya 20 ton per hari, masing-masing distributor," katanya.
Ence mengatakan, stok kacang kedelai dari importir kepada distributor relatif aman dan tersedia. "Alhamdulillah masih aman stok masih menunggu dari perjalanan dari Amerika ke gudang," katanya.
Sebelumnya, para pengrajin tahu Cibuntu, Kota Bandung yang tergabung pada Paguyuban Pengrajin Tahu mengancam mogok produksi akibat harga kacang kedelai yang terus mengalami kenaikan. Kondisi tersebut berimbas kepada produksi tahu yang harus dikurangi agar tidak merugi dan terserap konsumen.
"Untuk mogok mudah-mudahan bisa mengurangi harga kacang kedelai," ujar Didin Muhidin salah seorang pengrajin tahu Cibuntu di Kota Bandung saat ditemui, Senin (14/2/2022).
Dia menuturkan, rencana mogok massal Paguyuban Pengrajin Tahu akan dilaksanakan pada tanggal 21 hingga 23 Februari. Pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut kepada petugas kepolisian.