Rabu 16 Feb 2022 16:20 WIB

Bangladesh Ingin Kirim Lebih Banyak Imam dan Muadzin ke Qatar

Bangladesh ingin mengirim lebih banyak imam dan muadzin ke Qatar.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Muslim Bangladesh shalat ied di masjid agung Baitul Mukarram in Dhaka, Bangladesh.
Foto: Monirul Alam/EPA EFE
Muslim Bangladesh shalat ied di masjid agung Baitul Mukarram in Dhaka, Bangladesh.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Pemerintah Bangladesh ingin mengirim lebih banyak imam dan muadzin ke Qatar. Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Bangladesh untuk Qatar Md Jashim Uddin selama pertemuan dengan Menteri Agama Qatar Ghanim Shaheen Al-Ghanim pada Ahad (13/2/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Jashim Uddin mengatakan jika Qatar tertarik, negara itu dapat merekrut lebih banyak imam dan muadzin dari Bangladesh. Dilansir di BSS News, Rabu (16/2/2022), dia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Qatar yang mengubah undang-undang perburuhan mereka dan mengambil berbagai langkah-langkah kesejahteraan bagi para pekerja migran.

Baca Juga

Sementara itu, Al-Ghanim memuji para imam dan muadzin Bangladesh yang bekerja di Qatar. Dia juga menyoroti pembangunan ekonomi besar-besaran dari Bangladesh di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sheikh Hasina. Ia mengatakan, Qatar tertarik untuk bekerja sama dengan Bangladesh untuk perluasan perdagangan.

Qatar sendiri menaruh perhatian pada pengembangan imam di masjid-masjid. Tahun lalu, Qatar meluncurkan program pelatihan yang bertujuan untuk mendidik warga Qatar yang memenuhi syarat untuk mengambil pekerjaan sebagai imam dan muadzin di masjid-masjid.

Program bernama 'Masaraat w Manaraat' itu dijalankan oleh Departemen Manajemen Masjid berkoordinasi dengan Departemen Dakwah dan Bimbingan Agama di Kementerian Awqaf dan Urusan Islam. Program ini menargetkan untuk merekrut 50 imam dan orator (muadzin) Qatar dalam setahun. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement