REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perang Talas pada 751 di Asia Tengah memperhadapkan antara Kekhalifahan Abbasiyah dan Dinasti Tang. Waktu itu, balatentara Muslimin bersekutu dengan Kerajaan Tibet yang kian terjepit oleh ekspansi dari Cina.
Kedua belah pihak pun saling unjuk kekuatan di tepian Sungai Talas, yang alirannya membelah negeri Kirgizstan dan Kazakhstan modern. Pertempuran itu pada akhirnya dimenangkan Abbasiyah. Cukup banyak musuh yang berhasil ditangkap sebagai tawanan.
Beberapa di antaranya belakangan diketahui sebagai pengrajin kertas. Menurut sejarawan Muslim dari abad ke-11, Thaalibi, inilah awal mulanya peradaban Islam mengadopsi kertas. Tak membutuhkan waktu lama, pabrik kertas pertama dalam wilayah Islam pun berdiri di Samarkand.
Khalifah Abbasiyah menyadari betapa revolusionernya penemuan yang dirintis seorang Cina, Ts'ai Lun, berabad-abad silam itu. Sebab, kertas yang diproduksi orang-orang Cina memiliki kualitas yang lebih halus, dengan bobot yang lebih ringan pula. Alhasil, bahan itu jauh lebih praktis sebagai alas menulis bila dibandingkan gulungan papirus, kulit hewan atau batu.