Rabu 16 Feb 2022 18:08 WIB

Ceko Siap Terima Pengungsi Ukraina Jika Terjadi Keadaan Darurat

Kedutaan Besar Ceko di Kiev tetap beroperasi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Tentara Ukraina menembakkan senjata antitank dalam latihan gabungan di wilayah Donetsk, Ukraina, Selasa (15/2/2022).
Foto: AP Photo/Vadim Ghirda
Tentara Ukraina menembakkan senjata antitank dalam latihan gabungan di wilayah Donetsk, Ukraina, Selasa (15/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Republik Ceko siap menerima pengungsi Ukraina jika terjadi peningkatan ketegangan antara Moskow dan Kiev. Perdana Menteri Ceko, Petr Fiala, mengatakan pemerintah tidak berencana untuk meningkatkan bantuan keuangan ke Ukraina, dan siap untuk menerima Ukraina dalam keadaan darurat.

Fiala mengatakan, Ceko dapat mengirim tim polisi untuk bersiaha di perbatasan Slovakia-Ukraina jika diperlukan. Fiala mengatakan Kedutaan Besar Ceko di Kiev tetap beroperasi. Tetapi keluarga para diplomat telah meninggalkan Ukraina. Saat ini, terdapat sekitar 50 diplomat Ceko yang bekerja di Ukraina.

 

Rusia mengerahkan lebih dari 100 ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina. Rusia menyangkal tuduhan Barat bahwa mereka merencanakan invasi. Namun Moskow mengatakan, mereka bisa mengambil tindakan "teknis militer" yang tidak ditentukan kecuali serangkaian tuntutan mereka dipenuhi. Salah satunya melarang Kiev bergabung dengan aliansi NATO.

 

Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa (15/2/2022) mengatakan, beberapa pasukan militer telah kembali ke pangkalan karena telah menyelesaikan misi pelatihan tempur. Tetapi latihan militer Rusia-Belarusia skala besar akan berlangsung hingga 20 Februari.

 

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, latihan skala besar di seluruh negeri tetap berlanjut. Namun, beberapa unit distrik militer selatan dan barat telah menyelesaikan latihan dan mulai kembali ke pangkalan.

 

Rekaman video yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan menunjukkan beberapa tank dan kendaraan lapis baja lainnya dimuat ke gerbong kereta api. Kantor berita Interfax melaporkan, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, Kiev akan percaya pada deeskalasi setelah melihat penarikan Rusia.

 

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan, mereka belum melihat adanya de-eskalasi di lapangan. Sementara negara Barat telah memperingatkan serangan yang akan segera terjadi, dan mengancam Rusia dengan konsekuensi berat. Intelijen AS memperkirakan bahwa, serangan Rusia ke Ukraina dapat mengakibatkan kematian 50 ribu warga sipil dan sekitar lima juta pengungsi Ukraina.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement