Rabu 16 Feb 2022 18:05 WIB

Muktamar X, HIMA Persis Diharapkan Jadi Lokomotor Ciptakan Entrepreneur Muslim Muda

Berbagai gerakan dan program memajukan ekonomi dan keuangan syariah terus diupayakan

Hadir sebagai narasumber pada diskusi kebangsaan sebagai bagian dari acara ini, Wakil Ketua DPR RI, Rachmad Gobel; Komisaris Independen BSI, M Arief Rosyid Hasan; dan Ketua Bidang Ekonomi PP PERSIS, Latief Awaludin. Hadir pula dalam acara ini Ketua Umum HIMA PERSIS dari masa ke masa.
Foto: Dok istimewa
Hadir sebagai narasumber pada diskusi kebangsaan sebagai bagian dari acara ini, Wakil Ketua DPR RI, Rachmad Gobel; Komisaris Independen BSI, M Arief Rosyid Hasan; dan Ketua Bidang Ekonomi PP PERSIS, Latief Awaludin. Hadir pula dalam acara ini Ketua Umum HIMA PERSIS dari masa ke masa.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pada Ahad (13/2/2022) lalu, Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam mengadakan peluncuran Muktamar X Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS) bertempat di Hotel Horison, Bandung. Dalam perjuangannya, HIMA PERSIS memiliki nafas yang sama dengan perjuangan berbagai pihak bagi perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air.

Mengusung tema ”Ekonomi Bangkit, Umat Bersatu, Indonesia Maju”, acara ini diawali dengan sambutan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang disampaikan melalui sebuah video. Dalam sambutannya, Ridwan Kamil menyampaikan, PERSIS tidak dapat dipisahkan dari Jawa Barat karena lahir dan tumbuh di Bandung, dan menjadi bagian dari masyarakat setempat, maupun di seluruh Indonesia.

Baca Juga

"Kami mengucapkan selamat melaksanakan Muktamar ke-10 bagi HIMA PERSIS. Semoga senantiasa bermanfaat bagi nusa dan bangsa,” ujar Ridwan Kamil, seperti dalam siaran pers, Rabu (16/2/2022).

Sebagai tuan rumah, Ketua Umum PP HIMA PESIS, Iqbal M Dzilal menyampaikan rasa syukur dan banganya atas kehadiran para tokoh bangsa dalam peluncuran Muktamar X HIMA PERSIS. “Atas nama keluarga besar HIMA PERSIS, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para tokoh bangsa yang telah berkenan hadir dan menjadi bagian dari launching Muktamar X HIMA PERSIS hari ini. Tentunya ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami. Kami berharap bahwa persebaran kader HIMA PERSIS yang semakin luas berbanding lurus dengan besarnya pengabdian terhadap bangsa dan negara,” ucap Iqbal.

Hadir sebagai narasumber pada diskusi kebangsaan sebagai bagian dari acara ini, Wakil Ketua DPR RI, Rachmad Gobel; Komisaris Independen BSI, M Arief Rosyid Hasan; dan Ketua Bidang Ekonomi PP PERSIS, Latief Awaludin. Hadir pula dalam acara ini Ketua Umum HIMA PERSIS dari masa ke masa.

photo
Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam mengadakan peluncuran Muktamar X Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS) bertempat di Hotel Horison, Bandung. - (Dok istimewa)

Dalam diskusi yang berlangsung, Wakil Ketua DPR RI, Rachmad Gobel mengatakan bahwa HIMA PERSIS merupakan cahaya kemurnian masa depan bangsa. “Sejalan dengan cita-cita Presiden Jokowi untuk menciptakan pemerataan kemajuan di Indonesia, saya yakin HIMA PERSIS memiliki peran yang besar dalam daya upaya mencapai cita-cita tersebut. Oleh sebab itu, menjadi penting untuk kita terus berkolaborasi dan bersinergi. Salah satunya, bersama-sama dengan HIMA PERSIS dan Mas Arief Rosyid di sini, kita garap gerakan Festival UMKM Milenial,” ucap Rachmad.

Sebagai tokoh yang lahir dari aktivisme dan memimpin berbagai pergerakan milenial di Indonesia, Komisaris Independen BSI, M Arief Rosyid Hasan dengan antusias menyampaikan, HIMA PERSIS harus menjadi lokomotif dalam menciptakan entrepreneur Muslim muda di Indonesia. Saat ini sedang berjalan sebuah program yaitu Talenta Wirausaha BSI.

"Teman-teman HIMA PERSIS harus memanfaatkan ini sebagai momentum bersama dalam meningkatkan jumlah pengusaha di Indonesia, khususnya pengusaha milenial Muslim,” katanya.

Arief juga menegaskan bahwa aktivis harus hadir untuk mengentaskan pengangguran, bahkan menciptakan lapangan kerja; jangan terlena dengan kisah kejayaan masa lalu. “Saya berharap HIMA PERSIS bisa bersama-sama kami menjawab tantangan yang ada secara konkrit, untuk umat dan bangsa,” tukasnya.

Berbagai gerakan dan program untuk kemajuan ekonomi dan keuangan syariah sudah dan akan terus diupayakan. Namun demikian, upaya tersebut hanya bisa menjadi maksimal bila berbagai pemangku kepentingan bergandengan tangan. Kehadiran pada peluncuran Muktamar X HIMA PERSIS di Bandung kemarin menjadi salah satu komitmen nyata merangkul organisasi dari berbagai latar belakang untuk turut serta merapat ke barisan perjuangan ekonomi dan keuangan syariah untuk bangsa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement