REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Bulog Cirebon bersiap menggelar operasi pasar (OP) minyak goreng untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat. Dinas Perdagangan di empat daerah yang berada di wilayah kerja Bulog Cirebon sebelumnya sudah mengajukan permintaan pelaksanaan OP tersebut.
Adapun empat daerah itu, yakni Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan. Pimpinan Bulog Cabang Cirebon, Budi Sultika, mengatakan, untuk melaksanakan OP tersebut, pihaknya menunggu pengiriman minyak gorengnya terlebih dulu.
"Kalau tidak hari ini, besok datang," kata Budi, Rabu (16/2/2022).
Budi menyebutkan, jumlah minyak goreng yang akan dikirim ada sekitar 48 ribu liter. Minyak goreng tersebut akan dijual saat pelaksanaan operasi pasar.
Budi menjelaskan, untuk Kota Cirebon, pengajuan permintaan minyak goreng untuk operasi pasar sekitar 20 ribu liter. Sedangkan di tiga kabupaten lainnya, rata-rata pengajuannya sekitar seribu liter per kecamatan di wilayah masing-masing.
Budi menyatakan, jika minyak goreng sudah datang, maka pelaksanaan operasi pasar akan digelar. Jika misalkan minyak goreng datang besok (Kamis), maka operasi pasar siap digelar Jumat. Namun dengan catatan, teknis penyalurannya sudah disiapkan.
Adapun minyak goreng yang dijual dalam operasi pasar itu seharga Rp 14 ribu per liter. Hal itu sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.
Sebelumnya, masyarakat di Kota Cirebon kerap mengeluhkan sulitnya memperoleh minyak goreng. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, Maharani Dewi, mengakui adanya keluhan masyarakat untuk memperoleh minyak goreng.
"Ketersediaan minyak goreng sebenarnya ada," kata Maharani, Jumat (11/2/2022).
Maharani menjelaskan, pengelola mal dan swalayan memiliki teknik untuk mengeluarkan stok minyak goreng. Yaitu minyak goreng tidak dijual sekaligus, namun dikeluarkan bertahap. Itu dilakukan untuk menghindari panic buying.
"Penjualan minyak goreng sebenarnya dibatasi hanya dua liter per orang. Hanya saja warga ada yang mengerahkan anggota keluarganya untuk membeli minyak goreng itu," terang Maharani.
Maharani mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan Bulog Cirebon untuk melakukan operasi pasar minyak goreng. Namun mengingat Kota Cirebon masih menerapkan PPKM level 3, maka pola distribusi akan dilakukan melalui kelurahan atau kecamatan untuk menghindari terjadinya kerumunan.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat," kata Maharani.