Rabu 16 Feb 2022 18:28 WIB

Ranieri Klaim Inter Punya Senjata Rahasia Kalahkah Liverpool

Ranieri yakin Nerazzuri memiliki peluang 50 persen untuk lolos ke fase berikutnya.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Israr Itah
Claudio Ranieri.
Foto: AP/David Cliff
Claudio Ranieri.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Claudio Ranieri menilai Liverpool dan Chelsea sebagai favorit untuk memenangkan Liga Champions musim ini. Pernyataan tersebut secara tak langsung sebuah isyarat kepada Inter Milan yang akan melawan Liverpool pada leg pertama babak 16 besar, di Stadion Giuseppe Meazza, Kamsi (16/2) dini hari WIB, agar lebih waspada.

Pelatih asal Italia tersebut mengatakan Inter memiliki senjata pada sosok Ivan Perisic untuk mengalahkan The Reds. Pemain Kroasia itu dapat memainkan peran kunci pada skuad Simone Inzaghi pada laga besok. Ranieri yakin Nerazzuri memiliki peluang 50 persen untuk lolos ke fase berikutnya.

Baca Juga

“Nerazzurri memiliki pengalaman dan kualitas taktis untuk mengatasi tekanan Liverpool, rahasianya adalah menggerakkan bola dengan cepat, mencoba memberikan bola kepada Dzeko, Lautaro, atau Sanchez secepat mungkin,” katanya dilansir dari Football Italia, Rabu (16/2).

Menurut Ranieri, ada banyak pemain Inter yang bisa menyakiti Liverpool. Namun ia lebih memilih Perisic sebagai pemain yang sangat tepat karena dia bisa mengeksploitasi posisi Tren Alexander-Arnold yang selalu ke depan. Marcelo Brozovic juga dianggap dapat memainkan tempo serangan Inter dengan baik.

Namun mantan pelatih Leiecester City itu yakin Liverpool salah satu lawan terburuk yang dihadapi Inter di kompetisi ini. Alasannya jelas, Liverpool salah satu favorit memenangkan trofi Si Kuping Besar musim ini.

“Manchester City, Chelsea, dan Liverpool adalah tiga tim teratas dan satu antara Real Madrid dan Manchester City akan tersingkir,” ujarnya.

Ranieri mengaku mengenal pelatih Liverpool Juergen Klopp dengan sangat baik. Suatu waktu Ranieri pernah diundang menyaksikan sesi latihannya. Sosok Klopp adalah orang yang sangat baik dan lucu. Ranieri menyukai Klopp secara pribadi dan cara melatih tim.

Ranieri dipecat sebagai pelatih Watford setelah memimpin 14 pertandingan musim ini. Ia meninggalkan Sampdoria musim panas kemarin setelah dua tahun mengabdi di klub tempat dia memenangkan 26 dari 71 pertandingan sebagai pelatih. Ia salah satu pelatih Italia berpengalaman. Prestasi terbaiknya dan paing fenomenal adalah ketika membawa Leicester merengkuh gelar Liga Primer Inggris pada 2016.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
هَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّا تَأْوِيْلَهٗۗ يَوْمَ يَأْتِيْ تَأْوِيْلُهٗ يَقُوْلُ الَّذِيْنَ نَسُوْهُ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَاۤءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّۚ فَهَلْ لَّنَا مِنْ شُفَعَاۤءَ فَيَشْفَعُوْا لَنَآ اَوْ نُرَدُّ فَنَعْمَلَ غَيْرَ الَّذِيْ كُنَّا نَعْمَلُۗ قَدْ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ ࣖ
Tidakkah mereka hanya menanti-nanti bukti kebenaran (Al-Qur'an) itu. Pada hari bukti kebenaran itu tiba, orang-orang yang sebelum itu mengabaikannya berkata, “Sungguh, rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa kebenaran. Maka adakah pemberi syafaat bagi kami yang akan memberikan pertolongan kepada kami atau agar kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami akan beramal tidak seperti perbuatan yang pernah kami lakukan dahulu?” Mereka sebenarnya telah merugikan dirinya sendiri dan apa yang mereka ada-adakan dahulu telah hilang lenyap dari mereka.

(QS. Al-A'raf ayat 53)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement