Rabu 16 Feb 2022 19:37 WIB

Pemicu dan Tanda Tubuh Alami Keracunan Makanan

Keracunan makanan terjadi saat saluran pencernaan terinfeksi benda asing.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Keracunan makanan terjadi saat saluran pencernaan terinfeksi benda asing.
Foto: kidshealth.org
Keracunan makanan terjadi saat saluran pencernaan terinfeksi benda asing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keracunan makanan mengacu pada keadaan di mana seseorang terinfeksi atau sakit setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi yang terinfeksi oleh parasit atau virus. Sering dipicu oleh bakteri E. coli dan clostridium perfringens, keracunan makanan terjadi ketika saluran pencernaan terinfeksi oleh benda asing yang mengeluarkan racun atau toksin di dalam tubuh.

Ini diidentifikasi dalam beberapa menit atau jam dan dihilangkan dengan apa pun yang dapat dilakukan tubuh untuk menyingkirkannya. Seorang pasien keracunan makanan kemungkinan akan melaporkan gejala-gejala seperti mual, sakit perut, muntah, dan dehidrasi.

Baca Juga

Tanda-tanda keracunan makanan biasanya muncul dengan cepat saat makanan bergerak melalui usus. Namun ada juga pasien yang mengalami gejala setelah beberapa jam atau bahkan hari, tergantung pada bakteri atau parasit yang masuk ke dalam tubuh. Jika pasien tertular virus hepatitis A, gejalanya mungkin tidak muncul selama lebih dari sebulan.

Bagaimana keracunan makanan terjadi? Dilansir dari Times Now News, Rabu (16/2/2022), keracunan makanan dipicu oleh asupan makanan yang tidak disiapkan dengan baik, kurang matang, atau terkontaminasi bakteri selama proses persiapan. Terkadang, pasien bisa mengalami keracunan makanan karena konsumsi daging hewan mentah entah itu ayam, telur, atau sapi. Hal ini juga dapat terjadi jika seseorang mengonsumsi produk makanan kadaluarsa.

Keracunan makanan adalah penyakit jangka pendek yang sangat umum dan cara pencegahannya juga sederhana. Salah satu faktor pendorong utamanya adalah asupan makanan yang terkontaminasi, sehingga cara terbaik untuk mencegah risiko keracunan makanan adalah dengan makan makanan segar, dimasak dengan baik, dan bersih.

Untuk membunuh bakteri di dalam makanan, penting untuk memasak daging pada suhu optimal guna menghindari bakteri dan virus yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan dan infeksi. Selain itu, seseorang harus mengonsumsi banyak probiotik seperti yogurt untuk menjaga tingkat bakteri usus tetap terkendali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement